Sabtu, Mei 10, 2008

Khusuk Menunaikan Ibadah dan Ziarah

SKH Radar Tanggamus, Sabtu, 10 Mei 08 - oleh : adyjin

Catatan Perjalanan Spiritual Akhmadi Sumaryanto (Bagian IV)
Khusuk Menunaikan Ibadah dan Ziarah
Berikut ini adalah perjalanan spiritual dari sang kandidat calon wakil gubernur Lampung, Ir. Akhmadi Sumaryanto (Yanto) yang baru saja menunaikan ibadah umrah.
Catatan perjalanan ini dirangkum dengan tema naratif dan disampaikan langsung oleh Akhmadi Sumaryanto yang ditulis Radar Tanggamus di sela-sela kesibukannya menghadiri berbagai undangan dan sosialisasi yang berkaitan dengan agenda pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung.

Laporan Andri Cahyadi, GISTING

SEBAGIAN besar mereka yang Umrah adalah, untuk menyempurnakan ibadah Haji yang pernah dilaksanakan. Karena pada waktu pelaksanaan ibadah Haji, merasa kurang sempurna, karena terbatasnya waktu.
Terlebih karena tempat yang berjubel lantaran musim Haji, sehingga sholat menjadi kurang khusuk, meskipun di kota Nabi.
Kemudian Thawaf tidak bisa di dekat Kabah. Syai tidak bisa tenang karena berdesakan, dan sebagainya. Maka banyak yang kemudian melakukan ibadah umrah,dengan harapan agar lebih khusuk dalam beribadah.
Meskipun ternyata, dalam beberapa hal juga tetap tidak tercapai. Ibu, Hj. Tasmini Saelan binti Syarif Mutaqqin, salah satu keinginanannya dalam umrah ini adalah, dapat melihat Hajar Aswad lebih dekat Hajar Aswad di Kabah Masjidil Haram.
Tidak usah mencium.hanya ingin melihat dari dekat saja. Tetapi sampai waktu pulang, keinginan ini tidak tercapai.
Meskipun bukan waktunya Haji dan sedang musim panas, jamaah yang thawaf tetap saja penuh di sekililing Kabah. Kami menduga kalau tengah malam sepi yang thawaf, ternyata tetap juga ramai.
Ibu sudah mencoba jam 2 dini hari ke Kabah untuk Thawaf, ternyata ramainya tetap juga sama. Pernah dicoba siang terik maahari, tetapi tetap juga sama. Jangan ditanya kalau bakda subuh, bada maghrib atau waktu duha.
Hampir semua tempat thawaf penuh sesak, apalagi di dekat Hajar Aswad, Rukun Yamani dan Hijr Ismail yang memang disunahkan untuk mencium, mengusap dan sholat sunah. Kalau tidak punya kekuatan ekstra, jangan berharap bisa melakukan sunah-sunah tersebut.
Memang ibadah hajidan umrah adalah ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik. Tetapi saya melihat banyak manula, dengan langkah tertatih dan pelan melaksnakan semua ibadah itu.
Dan, Subhanallah, bisa menyelesaikan semua itu, meski dengan waktu yang jauh lebih lama dari jmaah yang muda-muda.
Bahkan ada yang thawaf dan sya'i membawa kursi lipat yang digunakan untuk istirahat kalau lelah, jadi tongkat kalau berjalan, bahkan jadi tempat sholat. Tetapi yang muda-muda, melakukan ibadah ini dengan semangat, sya'i dengan berlari, thawaf dengan cepat, berdoa dengan keras.
Melihat yang ini, subhanallah, kalau semua umat Islam seperti mereka, maka fajar kemengan umat Islam semakin dekat, apalagi kalau jamaha Turki dan Iran, yang selain bersemangat, badan beasr dan kompak, pantas kalau mereka menang.
Nah, jamaah Indonesia , sudah kecil-kecil kurang semangat tidak bersatu dan tidak kompak lagi. Wah, kapan ya fajar kemenangan Indonesia ? Tapi, Bangkit Negeriku. Harapan itu masih ada!. (*)

Jumat, Mei 09, 2008

Ke Tanah Haramain

Catatan Perjalanan Spiritual Akhmadi Sumaryanto (Bagian III) Ke Tanah Haramain, Pentingnya Memahami Bahasa Asing
SKH Radar Tanggamus, Kamis, 08 Mei 08 - oleh : adyjin

Berikut ini adalah perjalan spiritual dari sang kandidat calon wakil gubernur Lampung, Ir. Akhmadi Sumaryanto (Yanto) yang baru saja menunaikan ibadah umrah.
Catatan perjalanan ini dirangkum dengan tema naratif dan disampaikan langsung oleh Akhmadi Sumaryanto yang ditulis Radar Tanggamus di sela-sela kesibukannya menghadiri berbagai undangan dan sosialisasi yang berkaitan dengan agenda pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung.

GISTING - SALAH satu yang menjadi problem ketika melakukan perjalanan ke luar negeri adalah bahasa. Kendala ini, mulai dirasakan ketika menginjakkan kaki di Bandara King Abdul Azis, Jeddah.
Petugas imigrasi yang ada di sana, hanya menggunakan bahsa isarat untuk memerintahkan kami maju satu persatu untuk mengeluarkan paspor. Untungnya tidak ada kendala, sehingga tidak perlu dialog dengan mereka.
Dan memang, dari roman muka mereka, tampak mereka begitu lelah, karena kedatangan kami sudah jam 23. 00 Waktu Arab Saudi.
Setelah menyelesaikan urusan imigrasi, kami dijemput oleh bus, dan ternyata PO bus tersebut bernama Al Ahmadi.
Tak pelak, teman-temanpun meledek saya, dan mengatakan bahwa bus tersebut adalah milik saya. Alhamdulillah, menaiki bus ini, kami tidak mengalami kendala bahasa karena supirnya berasal dari tanah Priangan.
Kendala yang kami alami, ketika kami masuk ke hotel tempat kami bermalam. Resepsionisnya orang Arab tulen, dan parternya orang India, dan sama-sama tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.
Meskipun tedapat guide dan pembimbing dari tour Labbaik, tetapi ada masanya harus berhubungan langsung dengan mereka. Untungnya bahasa isyarat masih bisa digunakan.
Problem muncul kembali ketika harus belanja ke pasar. Para pedagang umumnya menawarkan harga diatas haraga seharusnya.
Masalahnya, bagaimana cara menawarnya?. Biasanya mereka mengatakan halal kalau sudah cocok dan haram kalau belum boleh (ini tidak ada kaitannya dengan halal-haram dalam fikih).
Ada kejadian kami menawar dua pasang pakaian, setelah sekian lama kami menawar dan belum cocok, si pedagang menggerutu dalam bahasa Arab, sambil menunjukkan mimik muka marah.
Tapi, lagi-lagi, kami tidak paham apa maksudnya. Salah seorang teman nyeletuk, ini kayak ayam sama bebek, yang satu entah ngomong apa, yang lain entah apa yang dimaksud.
Kiat para pedagang menyiasati masalah bahasa ini beranega macam. Ada yang mematok dengan konsep satu harga, 5 SR atau 10 SR.
Ada juga yang menggunakan pengeras suara, dan ternyata yang sumber suara berasal dari tape recorder. Mereka telah terlebih dahulu merekamnya dalam berbagai bahasa unuk menawarkan dagangan mereka. Yang paling banyak adalah dengan bahasa Indonesia , Melayu, dan India.
Kenapa 3 bahasa ini?, bisa jadi mereka jago-jago belanja. Meskipun secara kasat mata yang paling banyak adalah orang Iran dan Turki.
Banyak pula pedagang kaki lima yang berasal dari Indonesia. Dan kadang-kadang aneh pula cara berdagangnya. Sebagian tidak membolehkan membuka kemasan, sehingga mungkin bisa dapat bagus atau kebalikannya.
Ada juga ketika ditawar tidak boleh, tetapi malah memberikan hadiah, sehingga jatuhnya lebih murah. Misalnya, satu kotak parfum dihargai 35 SR (Saudi Real), ditawar 3 kotak 100 SR tidak diberikan.
Maka belilah kami 2 kotak dengan harga 70 SR. Ketika sudah dibungkus si pedagang, saya diberi hadiah 1 kotak lagi.
Sehingga harga 3 kotak minyak wangi tersebut, tetap 70 SR. Aneh ya?. Ada juga pedagang yang galak, pembeli pertama boleh 3 ikat Siwak 10 SR, giliran saya tidak diperkenankan, dan mematok harga 5 SR untuk tiap ikatnya. (Andri Cahyadi)

Anak Muda Dijalan Dakwah dan Pendidikan, yang Peduli Lingkungan Hidup



Kamis, Mei 08, 2008

Nostalgia SMA Negeri 2 Tanjungkarang

Mas Yanto Buka-bukaan saat Masih di SMAN 2

Written by Administrator
Radar Lampung Online, Wednesday, 07 May 2008
Laporan/Editor: Senen

BANDARLAMPUNG – Bakal calon wakil gubernur (balonwagub) Lampung Ir. Akhmadi Sumaryanto kemarin melakukan reuni dengan gurunya di SMAN 2 Bandarlampung. Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa Mas Yanto ini buka-bukaan saat masih berstatus siswa di sekolah tersebut.
Menurut anggota DPRD Tanggamus ini, saat menjadi siswa sejak tahun 1979-1982, ia tidak terlalu dikenal di sekolah. Karena usianya masih remaja, kenakalan-kenakalan juga pernah dilakukan.
Tak heran saat menimba ilmu di sekolah tersebut, ia pernah dipukul oleh guru, nyontek dengan teman sekelasnya, berkelahi, serta melakukan demo terhadap pihak sekolah. ’’Rambut saya pernah dicukur di ruang kelas selama tiga jam karena panjang,” kenang Mas Yanto seraya diketawai dewan guru yang hadir di sekolah tersebut.
Pelajaran yang tidak disukai Mas Yanto saat itu adalah kimia, gurunya bernama Yati. Bahkan pernah saat gurunya menyampaikan pelajaran, Mas Yanto asyik membaca novel Kopingho. ’’Saya juga pernah mengukir prestasi sebagai juara sepak bola antarkelas,” terangnya.
Balonwagub yang diusung PAN-PKS ini juga menyampaikan niatnya melakukan kunjungan ke SMAN 2 kemarin. Selain sungkeman, katanya, juga mohon doa restu pada pencalonannya di pilgub mendatang.
Menurut Mas Yanto, pencalonannya ini merupakan amanah yang cukup berat. Atas dorongan dan dukungan berbagai pihak, amanah tersebut akan coba dilaksanakan.
Kehadiran Mas Yanto kemarin itu diterima Wakil Kepala SMAN 2 Bandarlampung Bidang Kurikulum Leni Marya Marsitoh. Sebagai guru Mas Yanto, pihak sekolah merasa senang dan bangga karena mantan siswanya berhasil berkarir. Sedikit banyak, dalam karir yang diraih itu ada sumbangsih guru-guru di SMAN 2.
Salah satu guru SMAN 2, Sukarman, secara moril mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung pencalonan Mas Yanto dalam pilgub mendatang. Namun sebagai PNS (pegawai negeri sipil), guru di SMAN 2 akan bersikap netral. (*)

Catatan Perjalanan Spiritual Akhmadi Sumaryanto

SKH Radar Tanggamus, Kamis, 08 Mei 08 - oleh : adyjin

Perjalanan ke Baitullah, Bertemu Banyak Tokoh

Berikut ini adalah perjalan spiritual dari sang kandidat calon wakil gubernur Lampung, Ir. Akhmadi Sumaryanto (Yanto) yang baru saja menunaikan ibadah umrah.
Catatan perjalanan ini dirangkum dengan tema naratif dan disampaikan langsung oleh Akhmadi Sumaryanto yang ditulis Radar Tanggamus di sela-sela kesibukannya menghadiri berbagai undangan dan sosialisasi yang berkaitan dengan agenda pemilihan gubernur (Pilgub) Lampung.

Laporan Andri Cahyadi, GISTING

TANPA disengaja, Perjalan Umrah ini berbarengan dengan jamaah Umrah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanggamus yang dipimpin Sekkab Tanggamus, Drs. Syafiudin Muas, M.Pd.
Di dalam rombongan tersebut terdapat Kabag Hukum, Burdani, Ketua Fraksi PAN Rusli Shoheh, Sekretaris Komisi D DPRD Tanggamus Zulmar, dan juga sejumlah anggota DPRD lainnya,seperti Zulyai, Nasrullah dan Suwono.
Ketika kami sedang antri pemeriksaan paspor dan juga administrasi lainnya, datang rombongan dari tour dan travel lain.
Tidak dinyana dan diduga, ternyata didalamnya ada mantan Ketua MPR sekaligus tokoh Reformasi 98, Amin Rais. Setelah menyelesaikan tetek bengek administrasi yag alhamdulillah dapat diselesaikan dengan lancar dan tanpa hambatan.
Saya mencoba sempatkan diri mencari Pak Amin, tetapi karena saya harus mengantar ibunda mencari toilet, Pak Amin keburu dijemput rombongan berangkat ke Madinah. Satu kejutan, ketika saya sedang tilawah (Membaca Al Qur), saya pun mendengar suara orang tilawah di sebelah saya.
Dan subhanallah, ternyata yang tilawah tersebut adalah Pak Amin yang saya cari-cari tadi.
Terakhir ketika sedang mengantri untuk pulang, Pak Amin juga sedang mengantri pemeriksaan paspor dan atribut lainnya.
Dan ternyata, saya dan Pak Amin satu pesawat dari sejak berangkat, hingga kepulangan kami.Waktu sedang Sa'I, saya juga agak terheran-heran ketika beberapa orang Indonesia mendatangi seseorang.
Saya yang bukan penggemar sinetron rupanya tidak dapat mengenali orang tersebut, yang ternyata pesohor Indonesia, yaitu Syahrul Gunawan, Santi dan juga Didin Bagito. Dikesempatan lain ternyata ada Ketua Golkar Lampung M. Alzier Dianis Thabrani sedang di Makkah juga, bahkan hotel kami bersebelahan, yang makanannya dari perusahaan katering yang sama. Bisa jadi ada tokoh lain yang sedang berziarah ke tanah Haramain. (*)

DEKLARASI PASANGAN ZULKIFLI ANWAR-AKHMADI SUMARYANTO


Cermin Pemimpin, Menuju Lampung Baru
SKH Radar Tanggamus, Senin, 05 Mei 08 - oleh : adyjin

BANDARLAMPUNG – Pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur (balongub-balonwagub) Lampung Zulkifli Anwar-Akhmadi Sumaryanto (Zul-Yanto) menyampaikan permohonan doa dan restu kepada masyarakat Lampung, kader, serta simpatisan PAN--PKS untuk dapat diberi kesempatan memimpin Bumi Ruwa Jurai periode 2009-2014.
Pernyataan tersebut disampaikan Zulkifli Anwar didampingi Akhmadi Sumaryanto dihadapan massa yang hadir dalam deklarasi tersebut di depan halaman Stadion Sumpah Pemuda, kemarin.
Ada sejumlah pernyataan yang disampaikan pasangan tersebut dalam orasinya. Satu diantaranya, mereka berjanji komitmen untuk membawa Lampung menuju keadilan dan kesejahteraan yang telah lama diharapakan.
"Insya Allah atas dukungan masyarakat Lampung, kemenangan akan kita raih bersama. di Jawa Barat, Sumatera Utara, koalisi PKS-PAN berhasil meraih suara signifikan, mudah-mudahan dengan tekat dan harapan besar nanti Pilgub Lampung, akan kita menangkan," papar Zul seraya menegaskan dirinya bersama Yanto dalam mencalonkan diri karena ingin menjadi khalifah yang diberkati Allah Swt.
"Kami ingin membawa provinsi ini menuju kebaikan, bukan kepada keburukan,” imbuh bupati Lampung Selatan itu.
Cawagub Akhmadi Sumaryanto (Yanto) juga berharap, masyarakat Lampung bukan saja memperhatikan, tapi mengingatkan langkahnya dalam memimpin provinsi ini kelak jika terpilih. Tanpa sungkang-sungkan ia pun ssecara terbuka meminta masyarakat terus menegurnya jika langkahnya keluar dari komitmen dan harapan rakyat.
"Tegur saja kami jika keluar dari komitmen itu. Ingatkan kami jika melakukan kesalahan atau keluar dari komitmen serta koridor hukum,” pinta pria yang kini masih duduk sebagai anggota DPRD Tanggamus itu.
Sebelum pasangan tersebut melakukan orasi politik, dihadapan ribuan masa yang datang, Ketua Umum DPP PAN Soetrisno Bachir yang hadir bersama Sekjen DPP PAN Zulkifli Hasan dan sejumlah pengurus DPP lainnya juga berkesempatan membeberkan beberapa poin penting mengapa pihaknya bersama PKS, merekomendasi pasangan ini.
"Zul adalah calon pemimpin Lampung yang memiliki track record dan kemampuan yang dapat diandalkan. Sementara Akhmadi Sumaryanto adalaha kader PKS yang dikenal peduli dan terbukti bekerja untuk masyarakat. Sikap toleransi, bijak, dan mementingkan masyakat adalah bukti konkrit bahwa ia patut dan pantas mendampingi pemimipin Zulkufli Anwar," papar Sutrisno disambut aplus yang mengema di halaman terbuka itu.
Ia menegaskan, Lampung adalah provinsi dengan kedudukan dan letak yang sangat strategis.
Maka Lampung butuh pemimpin yang memiliki track record sekaligus bukti dapat membawa provinsi ini maju dan lebih berkembang.
"PAN--PKS memilih pasangan ini karena keduanya memiliki kemampuan yang dapat memimpin Lampung. Kami tidak risau dengan prediksi dari berbagai kalangan. Di beberapa daerah telah membuktikan bahwa pasangan yang dipilih oleh koalisi ini menang dan mampu bekerja untuk rakyat," papar Sutrisno Bachir optimistis bahwa Pemilu Gubernur (Pilgub) Lampung yang dijadwalkan 3 September mendatang, kemenangan akan diraih.
Soetrisno juga meminta seluruh kader dan simpatisan PAN-PKS tidak pesimistis karena melihat hasil polling yang dilakukan sejumlah pihak terhadap popularitas pasangan Zul-Yanto.
’’Kalau memang dalam polling Zul-Yanto menempati urutan terbawah, kita semua tidak perlu khawatir. Hal itu pernah terjadi pada pasangan HADE di Jawa Barat, tapi malah mereka yang menang,” ujar ketua parpol yang dekat dengan kalangan artis ini.
Karena itu, terusnya, seluruh kader dan simpatisan PAN-PKS serta tim sukses harus bekerja keras menuju tujuan utama, yakni memenangkan pasangan Zul-Yanto pada Pilgub 3 September 2008 mendatang. ’’Perlu diingat, kita jangan mau diadu domba oleh partai politik (parpol) dan calon lainnya. Karena, PAN-PKS bukanlah partai yang senang berkonflik. Kita semua berharap kemenangan pasangan ini bisa membawa Lampung keluar dari provinsi yang masih berkategori termiskin ini,” tuturnya.
Sementara, Ketua DPP PKS Habib Abu Bakar Al-Habsyi mewakili Presiden PKS Tifatul Sembiring menegaskan bahwa keterpaduan pasangan Zul-Yanto bisa mengantarkan kesejahteraan masyarakat Lampung. Zul-Yanto dihadirkan untuk membawa Lampung menuju lebih baik dari sebelumnya.
’’Karena itu, mari kita antarkan pasangan yang tidak memiliki perseteruan ini menuju kemenangan di pilgub dan bisa meraih 40 persen perolehan suara. Hidup Bang Zul, hidup Mas Yanto,” seru Habib Abu Bakar.
Baik Soetrisno Bachir maupun Habib sebelum mengakhiri orasinya mengajak agar seluruh kader dan simpatisan PAN-PKS yang memadati PKOR Wayhalim kemarin bersama-sama menyerukan yel-yel Zul-Yanto Sukses, Zul-Yanto Menang, Zul-Yanto Milik Kita Semua.
Pantauan di lokasi, deklarasi pasangan Zul-Yanto berlangsung meriah dan semarak dengan berkibarnya bendera PAN-PKS dan spanduk tim suksesnya. Tidak hanya itu, kader dan simpatisan juga dihibur penampilan Adi ’’KDI’’, Smile, Happy Salma, Silviana Herman, dan Verry.
Di pengujung acara deklarasi, Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW PKS Lampung Vittorio Dwison dan Ketua Panitia Deklarasi Pasangan Zul-Yanto Fikri Yasin membacakan ikrar kebulatan tekad pasangan Zul-Yanto.
’’Kami bertekad dan berjuang bersama masyarakat melalui Pilgub Lampung untuk memenangkan pasangan yang kami usung. Proses pilgub sebagai proses kepemimpinan politik dan membangun segenap kekuatan untuk menjadikan Zul-Yanto sebagai gubernur dan wakil gubernur Lampung dengan merangkul semua pihak,” kata Dwison dan Fikri berbarengan.
Dari DPP PKS, selain Habib, hadir fungsionaris lainnya seperti K.H. Abdul Hakim dan Al Muzzamil Yusuf, serta Korwil PKS Lampung Zahfan Badri. Sementara dari DPW hampir seluruh pengurus hadir, yang langsung dipimpin Ketua DPW PKS Lampung Ahmad Jajuli. (M. Syaiful Amri)

Sabtu, Mei 03, 2008

Anak Guru

Akhmadi, Lahir dan Besar dari Keluarga Sederhana

SKH Radar Tanggamus, Senin, 14 April 08 - oleh : adyjin

Siapa yang menyangka, jika calon wakil Gubernur (wagub) yang berpasangan dengan calon Gubernur (cagub) Hi. Zulkifli Anwar yaitu Ir.Akhmadi Sumaryanto, ketika kecil adalah seorang pengembala kambing dan sapi.
Bahkan, kader PKS yang masih aktif sebagai anggota DPRD Kabupaten Tanggamus ini, menggembalakan 12 ekor kambing sekaligus. Sedangkan seekor sapi yag mereka miliki terpaksa dijual oleh orang tuanya, karena menanduk dirinya saat tengah menggembalakannya. Selain mengembalakan kambing, Akhmadi kecil juga pernah nekat berjualan balon tiup dan juga es lilin, meskipun dilarang oleh kedua orang tuannya, yang ketika itu berprofesi sebagai Guru SD di Kecamatan Gisting.
Kedatangan keluarga Akhmadi ke Gisting, pada tahun 1962 dipenuhi dengan suka duka. Ayahnya (alm) Hi. Saelan dan Ibunya, Hj. Tasmini bukan merupakan orang berada.
“Ketika pertama kali merantau ke Lampung ini, sesampainya di Kecamatan Pringsewu kami sempat kehabisan ongkos,” kata Akhmadi. Saat itu, lanjutnya, dikocek orang tuanya hanya tersisa uang Rp5, meskipun haus tidak tertahan, tidak ada yang berani beli es dengan alasan takut uangnya tidak cukup untuk ongkos ke Gisting.
Sesampainya di Lampung, ibunya yang terlebih dahulu menjadi PNS mulai mengabdikan diri, sebagai pengajar di SDN 2 Gisting. Ada kisah yang cukup menarik yaitu saat ayahnya mulai juga menjadi PNS sebagai guru SD. “Bapak membawa ijazah ke Pemda Propinsi, dan pulangnya sudah membawa SK sebagai PNS untuk mengajar di SDN 3 Gisting,” tabahnya.
Bagi Akhmadi, sosok ayahnya merupakan guru kehidupan baginya. Baik guru politik, maupun guru dalam bidang sosial kemasyarakatan.
“Bapak merupakan guru bagi saya untuk hidup sederhana dan apa adanya,” imbuhnya. Kesederhanaan yang ditanamkan oleh orang tuannya, bukan sekedar karena penghasilan orang tuanya yang cukup minim pada saat itu, tapi benar-benar hidup dengan pola sederhana karena gaji orang tuanya pada saat itu tidak mencukupi untuk biaya hidup selama satu bulan. Saat itu, profesi PNS jauh kalah bergengsi dengan para petani kopi. Waktu Akhmadi masih duduk di bangku SD, teman sebayanya yang merupakan anak petani kopi kerap membawa uang jajan yang amatbesar, sementara dirinya baru menikmati uang jajan ketika kelas 2 SMP, itupun hanya jika ada pelajaran olah raga, karena jarak lapangan cukup jauh dari sekolah.
Hal-hal seperti itu membuat dirinya merasa dekat dengan masyarakat kecil yang hidup serba kekurangan.
“Saya pernah menjadi petani dan pernah merasakan betapa sulitnya menjadi petani,” kenangnya. Seperti saat hari raya Idul Fitri, Akhmadi terpaksa menjaga burung agar tidak makan padi milik orang tuanya yang hampir panen. Hal-hal seperti itu merupakan romantisme, yang menjadi bekal hidup berarti.
Disinggung tentang pengalaman politik, Akhmadi menuturkan bahwa pengalaman politiknya dimulai dari tahun 1973. Saat itu, dirinya terkesan dengan sebuah gambar kampanye PPP dari koran Pelita milik orang tuannya.
“Saat itu, saya mulai tertarik dengan politik, saya mulai bertanya kepada orangtua saya mengenai partai politik,” imbuhnya. Tetapi beberapa saat kemudian, dirinya mulai menjauhi politik dan tidak tertarik sama sekali dengan politik lantaran ayahnya dijebloskan ke penjara selama 78 hari karena dituduh menjadi simpatisan PPP dan dianggap anti pemerintahan
“Saya mulai berfikir bahwa di politik itu banyak resiko-resiko yang cukup membahyakan,” lanjutnya.
Kembalinya Akhmadi ke kancah politik, karena desakan dari kawan-kawannya saat di bagku Unila.
“Saat itu, saya sedang rapat sebagai kepala sekolah, dan saya di telpon oleh Abdul Hakim (saat ini anggota DPR RI, red) dan dipaksa untuk jadi ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS),” terangnya.
Sejak saat itu, dirinya berkecimpung di dunia politik, bahkan menjadi anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera. “Jika bukan karena dorongan dari kawan-kawan dan keinginan untuk memperbaiki masyarakat ini, saya lebih nyaman jadi guru lagi, meskipun guru honor murni,” ujarnya. Termasuk pula ketika dirinya ramai dicalonkan dalam pilgub mendatang sebagai cawagub. Akhmadi mengungkapkan bahwa hal tersebut bukan merupakan keinginannya, melainkan pilihan dari teman-temannya. “Saya diamanahi oleh PKS untuk mendampingi Bang Zul sebagai wakil Gubernur, maka tidak ada pilihan lain kecuali menerimanya dan mengerjakannya dengan kesungguhan, karena pada prinsipnya jika diberi amanah harus dipegang dengan kukuh,” pungkasnya. (*)

AKHMADI - WATALA Gelar Diskusi

Akhmadi--Watala Gelar Diskusi

SKH Radar Tanggamus, Jumat, 11 April 08 - oleh : adyjin

KOTAAGUNG - Kerusakan hutan, hingga kini sulit diatasi, terlebih belum ada formula yang tepat untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi. Untuk itu, saran, kritik dari kalangan LSM yang concern terhadap perlindungan lingkungan diharapkan menjadi satu solusi yang dihadapi di hampir seluruh wilayah di Provinsisi Lampung.
Demikian diutarakan calon wakil gubernur Lampung Ir. Akhmadi Sumaryanto, kepada harian ini kemarin.
"Kami melakukan diskusi kemarin yang cukup panjang dengan kalangan LSM di kantor Watala Bandarlampung. Banyak poin penting yang didapat. Setidaknya satu harapan dari poin-poin tersebut dapat menjadikan mayarakat semakin harmonis dengan alam," papar kader PKS itu.
Selain melakukan diskusi tentang lingkungan hidup, dalam kesempatan tersebut juga dibahas permasalahan kesehatan masyarakat.
"Kita cukup prihatin dengan banyaknya kasus gizi buruk, juga pelayanan kesehatan bagi orang miskin yang masih perlu mendapatkan peningkatan," paparnya.
Hasil diskusi, imbuh Akhmadi menjadi masukan bagi pemerintah agar penangannya lebih serius.
Setelah melakukan diskkusi, Akhmadi menyempatkan diri untuk menghadiri undangan masyaraktan Pekon Panjerejo Kecamatan Gadingrejo dalam rangka peringatan Maulid Nabi di masjid Al Mustaqiem.
Dalam kesempatan tersebut, Akhmadi mengajak masyarakat, terutama kaum muslimin untuk menteladani segala aspek tentang Rasulullah SAW, yang menurutnya adalah tauladan utama.
"Segala aspek yang ada pada Rasulullah Saw., adalah hikmah yang sangat patut untuk kita ikuti," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, tampak hadir sejumlah tokoh masyarakat, antara lain Hi. Harno Rosyadi, S.E., dan Hi. Samingan.(Andri Cahyadi)

Respon Masyarakat

Pencalonan Akhmadi sebagai Wagup Direspon Positif Masyarakat

SKH Radar Tanggamus, Sabtu, 29 Maret 08 - oleh : adyjin

KOTAAGUNG - Dicalonkannya Ir. Akhmadi Sumaryanto oleh DPP PKS sebagai calon wakil Gubernur Lampung mendampingi, Hi. Zulkifli Anwar, mendapat respon positif banyak kalangan. Akhmadi yang saat ini menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS di DPRD Tanggamus dikenal sebagai sosok yang tegas, lugas, visioner, namun tetap bersahaja.
“Beliau memang pantas untuk meju pada Pilgub nanti. Karena saya yakin beliau memang memiliki kapasitas kepemimpinan yang cukup memadai untuk turut memajukan Lampung,” terang Yani, salah seorang warga Gisting kepada Koran ini, kemarin.
Selain itu, menurutnya, perpaduan antara Ir. Akhmadi dan Bang Zul (Zulkifli Anwar, red) merupakan perpaduan yang ideal, karena keduanya dapat saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
“Kalau dipadukan dua kekuatan ini, maka yang terjadi adalah kekuatan yang luar biasa untuk pengembangan Lampung kedepan,” lanjutnya.
Sementara itu, sejumlah masyarakat lainya juga telah merespon munculnya Akhmadi sebagai calon wakil Gubernur. “Sebagai orang Tanggamus, kami cukup bangga ada putra daerah Tanggamus yang turut melaju dalam perhelatan pemilihan gubernur mendatang,” ungkap Kartini, salah seorang warga Gisting lainnya. “Dan sudah menjadi kewajiban kami untuk memenangkannya,” tambahnya.
Selain datangnya sejumlah dukungan, undangan dari masyarakatpun mulai mengalir kepada pigur bakal calon wagub ini. Kemarin malam (27/3), Ir. Ahmadi Sumaryanto mendapatkan undangan mengisi pengajian peringatan Maulid Nabi di Masjid Al Manar, Dusun Waynabang, Pekon Terbaya, Kotaagung. Kemudian pada Jumat siang (28/3) Akhmadi Sumaryanto juga berkesempatan mengisi pengajian peringatan Maulid Nabi di Masjid Al-Hidayah Dusun Tengos, Pekon Sanggi, Kecamatan Bandarnegeri Semoung. Peringatan Maulid Nabi ini diselenggaraka oleh PAC Muslimat NU Kecamatan Bandarnegeri Semoung.
Dalam ceramah agama yang disampaikannya, Akhamdi mengajak kepada masyarakat untuk terus mentauladani akhlak Nabi Muhammad yang memang sempurna. Selain diisi ceramah agama, pada kesempatan tersebut juga dibagikan hadiah bagi para pemenang perlombaan dalam rangka menyemarakkan Maulid Nabi di pekon tersebut. Lomba yang digelar antara lain, lomba Mawalan, hafalan Surat Yasin dan Surat Waqi’ah. (Andri Cahyadi)