Sabtu, Februari 17, 2018

Yogya Pancen Ngangeni

Pernah ke Yogja? Atau ada yang belum pernah dengar kota Yogjakarta? Rasanya sak Indonesia kalaupun ada yang belum pernah mendengar kota Yogjakarta, sangat sedikit jumlahnya. Yogja punya banyak julukan; 'Kota Perjuangan' karena pernah menjadi ibukota RI dimasa perjuangan, 'Kota Pelajar' karena banyaknya pelajar dan mahasiswa di kota ini, 'Kota Wisata' melihat banyaknya obyek wisata di kota ini, dan yang tidak bisa dihilangkan adalah julukannya sebagai 'Kota Kuliner'. Kuliner di kota ini bermacam ragam, baik harga (ada sego kucing yang harganya hanya dua ribu rupiah sampai dengan resto yang harganya mahal), tempat, variasi makanan dan sebagainya.

Sate Klathak
Salah satu kuliner yang khas yaitu Sate Klathak. Sate ini merupakan salah satu varian dari sate-sate yang ada di Indonesia. Yang membedakan Sate Klathak dengan sate-sate lainnya yaitu pada tusukan sate yang dari ruji jari-jari sepeda. Memang bagi yang baru pertama kali mendengar akan geleng-geleng kepala saking anehnya. tapi disitulah letak keunikannya.
Bersama kwan-kawan menunggu hidangan
Pada kesempatan ke Yogya kali ini, Alhamdulillah bisa mampir dan mencicipi Sate Klathak bersama kawan-kawan di salah alah satu pedagang sate klatak di Yogja, tepatnya di Sate Klathak Pak Jeje di jalan Magelang km 6,5 Jombor Sleman. Meskipun ini bukan Sate Klathak yang asli, karena yang asli dan mempeloori tempatnya ada di Imogiri Bantul, tetapi Sate Klathak Pak Jeje ini termasuk yang direkomendasikan.
Tampak depan warung Pak Jeje
Sate Klathak Pak Jeje daging kambingnya berasal dari kambing balibul (bawah lima bulan) sehigga dagingnya masih empuk. Penyembelihan yang pas juga menjadikan dagingnya tidak berbau prengus.
Selain sate, tersedia juga makanan olehan lain khas Yogja, seperti gule, tongseng dan variannya. Gule juga dengan macam variasi yang bisa dipesan, seperti gule kepala, gule kaki, gule iga, dan sebagainya. Pokoknya Yogya pancen ngangeni.