Senin, Februari 27, 2012

Giliran Sopir Angkot Demo SPBU PDF Print E-mail
User Rating: / 0
PoorBest 
Sabtu, 25 February 2012 05:06
PRINGSEWU (Lampost): Setelah mempersoalkan izin trayek, kemarin (24-2), puluhan sopir angkot mendatangi SPBU Pringsewu di Pekon Fajarisuk. Mereka menuntut pembatasan pembelian premium menggunakan jeriken.
Aksi damai kalangan sopir mempertemukan lima perwakilan dengan pengawas SPBU Pringsewu Imam Safei dan disaksikan Kapolsek Kompol Yoni Rizal Khofa.
Rohidin, salah satu perwakilan sopir, mengatakan para sopir tetap menuntut pembatasan penjualan premium dengan jeriken. "Kalau perlu hentikan, karena menyusahkan orang banyak.”
Menurut Rohidin, bensin di SPBU setempat selalu kosong pada siang hari, mengakibatkan para sopir harus membeli bensin di pengecer yang berdekatan dengan SPBU. "Harga premium di pengecer mencapai Rp6.000/liter, padahal letakknya di depan SPBU."
Kondisi ini sangat memberatkan para sopir angkot apalagi harga premium di pengecer cukup tinggi. Rohidin menuding pihak SPBU lebih mementingkan penjualan premium dengan jeriken ketimbang kendaraan umum.
Tuntutan para sopir di Pringsewu bukan untuk pertama kalinya.
Oleh sebab itu, jika tidak ada tindak lanjut dari aksi damai ini, para sopir mengancam akan datang lagi dengan jumlah yang lebih besar.
Sementara itu, pengawas SPBU Pringsewu Imam Safei menjelaskan sampai saat ini pendistribusian premium (bensin) di SPBU Pringsewu memang dibatasi. "Kami hanya mendapatkan dua tangki setiap harinya."
Menurut dia, pasokan sebanyak dua tangki tidak akan mencukupi dalam setiap harinya. Dia berjanji mengutamakan angkot, tetapi bagi angkot yang bolak-balik ngisi bensin, dia juga meminta polisi untuk menindak tegas.
Terkait dengan persoalan distribusi BBM, khususnya bensin di Pringsewu, Kapolres Tanggamus AKBP Bayu Aji menilai perlunya Pemerintah Kabupaten menerbitkan peraturan daerah (Perda) agar memudahkan aparat melakukan tindakan bagi para pelanggar.
Sebagaimana terungkap belakangan, ada konsumen yang sengaja memodifikasi kendaraan agar bisa membeli bensin dalam jumlah liter yang banyak. Dampaknya banyak masyarakat yang tidak kebagian jatah.
Pihaknya berharap dengan adanya peraturan yang mengikat tersebut, pihak SPBU tidak akan leluasa melayani pembelian BBM dengan jeriken dan kendaraan yang memodifikasi tangki kendaraan ketimbang kendaraan umum.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Tanggamus Sunu Jatmiko mengatakan dampak yang sangat dirasakan mayoritas konsumen adalah tingginya harga yang diberlakukan pengecer BBM.
Selain itu, kualitas BBM yang dijual tidak sebagus BBM dengan ketika mereka mengisi di SPBU.
Diakui Sunu, pihak legislatif dan eksekutif sebelumnya telah menjalin kesepakatan bersama terkait pembatasan pembelian BBM dengan SPBU.
"Pemkab telah mengeluarkan surat edaran (SE) pembatasan pembelian BBM dengan menggunakan jeriken. Tapi bila memang fakta di lapangan dilanggar, ini perlu kembali dicermati agar tidak berkelanjutan," ujar Sunu.
Sementara itu, Ketua Badan Legislasi DPRD Tanggamus Akhmadi Sumaryanto mengatakan untuk mengatasi masalah tersebut kepolisian harus lebih mengefektifkan nota kesepakatan awal.
Menyoal perlunya perda, Akhmadi mengatakan bila dinilai perlu agar Dewan membahasnya kembali. "Itu pun bila dinilai memang sangat mendesak."
Untuk mengantisipasi kelangkaan dan mempersempit ruang gerak spekulan BBM, hanya perlu kunci yakni melakukan penambahan pasokan BBM di masing-masing SPBU, khusussnya jenis premium.
Menurut dia, masalahan tersebut bisa diatasi sepanjang pasokan premium di tiap SPBU ditambah. "Kami bisa buktikan dengan penambahan pasokan, para spekulan BBM takkan sanggup untuk menimbun BBM lagi. Tentu dengan demikian semua bisa teratasi," ujar dia. (WID/D-1)
Tulisan berikut dimuat di Harian Radar Tanggamus
Senin, 27 Februari 2012

“Petahana” vs Petahana
Ditulis Oleh : Akhmadi Sumaryanto

Secara resmi Pemilu Kepala Daerah Kabupaten Tanggamus belum dimulai, akan tetapi proses diluar “gelanggang” sudah dimulai. Pada tanggal 11 Februari 2012 secara resmi Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Tanggamus mendeklarasikan dukungannya kepada H. Bambang Kurniawan (HBK). Inilah Partai pertama yang secara formal sudah menyatakan dukungannya. Dan sebaliknya tentunya, HBK juga menjadi bakal calon Bupati yang mendapatkan dukungan secara resmi dari salah satu Parpol yang ada di DPRD Tanggamus dengan 3 kursi. Meskipun dukungan ini belum cukup untuk mengusung HBK menjadi calon bupati Tanggamus di Pemilukada 2012, tenunya ini sudah merupakan langkah besar di awal upayanya merebut kembali kursi Bupati di Tanggamus. Sementara calon2 lain masih berkutat untuk mencari dukungan parpol atau sedang mempersiapkan dukungan dari rakyat Tanggamus bagi yang ingin menggunakan jalur independen. Yang menjadi pertanyaan, mengapa Parpol lain belum memutuskan dukungannya? Terutama Partai yang dapat mengusung calon sendiri yakni PDIP dan Golkar. Dukungan PKS kepada HBK merupakan kelanjutan dukungan sejak 2 periode sebelumnya, karena pada Pemilu kada 2003 (pada waktu itu Partai Keadilan )mendukung H. Fauzan Sya’ie dan H. Bambang Kurniawan sebagai Bupati 2003 – 2008 melalui pemilihan di DPRD yang sempat kisruh dan ber larut2. Dan pada tahun 2007 mendukung pasangan H.Bambang Kurniawan dan Sujadi Sadad sebagai Bupati dan Wakil Bupati.

Kedua Partai papan atas PDIP dan Golkar sedang dalam proses merekrut bakal calon. PDIP sudah membuka pendaftaran dan sudah menutupnya, dan sekarang sedang memverifikasi calon2 yang medaftar. Golkar baru akan membuka pendaftaran. Demikian pula PAN sudah menutup dan sedang memverifikasi bakal calon, sedang Partai Demokrat membuka pendaftaran mulai 22 Februari 2012 (seperti yang terlihat di spanduk2 undangan).

Ramainya bakal calon Bupati ini juga diikuti oleh bakal vcalon wakil Bupati. Ini terlihat dari banyaknya pendaftar di PKS, PDIP, dan PAN yang sudah menyelesaikan proses pedaftarannya. Sehingga pembicaraan masyarakat Tanggamus bukan saja tertuju kepada bakal calon Bupati tapi juga bakal calon wakil bupati. Apalagi dengan kenyataan ada 2 pengurus teras Nahdhlatul Ulama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati di PAN dan PDIP, yakni H. Heri Iswahyudi (HHI) Ketua PC NU Tanggamus dan H. Syamsul Hadi (HSH) Sekertaris PC NU Tanggamus.

Salah satu topik utama pembicaraan masyarakat, siapakah yang akan menggandeng mereka? H. Fauzan Syaie (HFS) kah atau HBK? Keduanya adalah sosok yang pernah memimpin Kabupaten Tanggamus. HFS adalah Bupati Tanggamus periode 2003 – 2008 (pada waktu itu HBK menjadi wakil bupatinya) dan HBK adalah Bupati Tanggamus periode 2008 – 2013 yang sekarang sedang menjabat. Keduanya sosok yang sudah sangat dikenal masyarakat, dan figur yang mendapat dukungan paling banyak di masyarakat. Keduanya juga berpengalaman memimpin Tanggamus dengan segala pernak perniknya.

Peluang HFS?

Mari kita mencoba untuk membaca peluang HFS. HFS sudah mendaftar di PDIP dan PAN, serta  menyampaikan visi dan misinya di hadapan pengurus DPD PKS Tanggamus. Untuk diusung PKS sudah tertutup kemungkinannya karena sudah diputuskan mendukung HBK. PAN sendiri sebagai Partai pengusung HFS pada pemilu 2007 belum bisa mandiri mengusung dan harus berkoalisi. Kemungkinan koalisinya masih terbuka dengan PBR (sebagai Partai yang sudah menyatakan akan bergabung dengan PAN menghadapi Pemilu Legislatif 2014 dan pada Pemilu Kada 2007 juga ber sama2 mengusung HFS), Demokrat (Partai yang pada Pemilu kada 2007 juga mengusung HFS). Atau dengan Hanura yang memiliki 3 kursi di DPRD Tanggamus, meskipun Ketua DPC Demokrat, Khoirul Basri, SE, sudah mendaftar di PDIP. Bisa juga dengan Gerindra, atau Partai Kedaulatan (Ketua PC Kedaulatan, H. Muhtar pernah diisukan dekat dengan HFS dan akan menjadi bakal calon Wakil Bupatinya), meskipun Hi. Muhtar juga mendaftar sebagai bakal calon Wakil Bupati di PDIP dan menyampaikan visi dan misinya di PKS. Atau juga dapat dengan PKNU, yang mantan Ketua DPW nya, H. Fauzan Hasan mengantarkan HFS dan HHI mendaftar ke PAN dan PDIP

Bagaimana dengan Bakal Calon Wakil Bupati HFS? Pada saat mendaftar di PAN dan PDIP, HFS bersamaan dengan H. Heri Iswahyudi Ketua PC NU Tanggamus. Kebersamaan ini diartikan masyarakat sebagai isyarat bakal calon wakil Bupatinya ada HHI. Apalagi kalau dilihat latar belakang kedua calon yang berbeda. HFS dipersonifikasikan sebagai warga Muhammadiyah, dan HHI jelas karena sebagai Ketua PC NU, adalah nahdliyin. Sebuah paduan yang cukup menjanjikan dari segi latar belakang Ormas Keagamaan. Tapi apakah masyarakat Tanggamus terkotak dalam pilihan Bupati dengan sekat Ormas? Nampaknya kalau  berkaca dari tren nasional, jawabnya tidak. Pada pemilu Presiden 2009 yang lalu, Jusuf Kalla didukung 2 ormas terbesar di Indonesia (meskipun dukungannya malu2, karena tidak dinyatakan formal) akan tetapi kalah dari SBY cukup telak. Artinya pasangan HFS dan HHI belum dapat menjadikan dukungan 2 ormas itu sebagai modal kemenangan. Apalagi memang secara formal kedua ormas tersebut tidak berafiliasi dengan salah satu Parpol, artinya bahwa anggota kedua ormas tersebut menyebar di seluruh Parpol yang ada.

Dengan demikian masih terbuka kemungkinan Bakal Calon Wakil Bupati selain HHI. Mengingat juga Partai Golkar sebagai Partai yang dapat mengusulkan Bakal pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati sampai sekarang belum memunculkan secara resmi calonnya. Meskipun sudah ada calon yang bersosialisasi dengan menggunakan jaringan Partai Golkar, H. Indra Ismail.

Bagaimana Peluang HBK?

HBK sudang pasti diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera untuk menjadi Calon Bupati Tanggamus 2013 – 2018. Inilah Partai yang pertama kali memutuskan untuk mengusung Calon Bupati mendahului partai2 lainnya. Hanya saja PKS belum dapat secara mandiri mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati. Lalu dengan Partai apa PKS akan berkoalisi untuk mengusung pasangan calon? Kemungkinan terbesar adalah PDIP, partai pengusung pasangan HBK dan Sujadi pada pemilukada 2007 yang kemudian menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus periode 2008 – 2013. Akan tetapi kemungkinan lainnya masih terbuka, karena PDIP belum memutuskan dan menunggu rekomendasi DPP yang sedang mengadakan survey. Jadi HBK juga belum pasti diusung PDIP. Melihat pengalaman di Kabupaten Tulang Bawang Barat, calon yang direkomendasi DPC, DPD, dan DPP berbeda dan sampai sekarang Bupati terpilih belum dilantik salah satu faktor penyebabnya adalah adanya perbedaan rekomendasi tersebut.

Kemungkinan lain adalah Partai Kedaulatan, mengingat Ketua DPC nya H. Muhtar juga menyampaikan Visi dan Misi di PKS. Begitu juga Demokrat, karena pada saat PKS memberi kesempatan bakal calon menyampaikan visi dan misinya, H. Hajin M Umar, mantan Ketua Partai Demokrat dan Wakil Ketua DPRD dari PD juga mendaftar  di PKS. Dan kalau ketiga Partai berkoalisi sudah bisa menjadi Partai pengusung, dengan rincian PKS 3 kursi, Demokrat 5 kursi dan Kedaulatan 1 kursi.

Selain itu PDIP juga dapat berkoalisi dengan Hanura, karena Ketua DPC nya Khoirul Basri, SE juga mendaftar di PDIP sebagai bakal calon wakil Bupati, atau Kedaulatan yang Ketuanya juga mendaftar di PDIP, atau mungkin juga PKNU, yang pada saat HFS dan HHI mendaftar di PDIP mantan Ketua wilayahnya ikut mengantarkan.

Lalu siapakah kemungkinan wakil bupati yang akan digandengan HBK? HBK hanya mendaftar di PDIP dan menyampaikan Visi dan Misinya di PKS. PKS sudah memutuskan dan menunggu PDIP untuk memutuskan. Pendaftar di PDIP cukup banyak dengan berbagai latar belakang. Ada HHI dan HSH yang berasal dari Birokrat dan pengurus PC NU Tanggamus, ada Khoirul Basri dan H. Muhtar yang politisi, juga ada Akuan Effendi yang birokrat. Dengan demikian HBK punya lebih banyak pilihan untuk wakilnya. Kalau menginginkan yang berlatar belakang NU ada HHI dan HSH, apalagi keduanya juga birokrat. Kalau berlatar belakang Parpol untuk memperkuat posisinya di parlemen ada KB dan HM. Belum lagi kalau menginginkan diluar yang sudah mendaftar. Bagaimana dengan kader PKS? Sepertinya kemungkinannya kecil, mengingat tidak ada satupun kader PKS yang mendaftar menjadi calon Wakil Bupati di PDIP ataupun di PAN. Meskipun tentunya tidak menutup  kemungkinan adanya kader PKS yang kemudian menjadi Bakal Calon Wakil Bupati, karena secara formal proses Pemilu kada belum dimulai.
Siapa yang akan dipilih? Tentunya tergantung strategi yang akan dimainkan oleh Tim HBK untuk memenangkan kompetisi ditahun 2012.

Konstelasinya memang sudah agak berubah dibandingkan tahun 2007. Kalau pada tahun 2007 H. Sujadi (sebagai Ketua PC NU) didukung penuh oleh NU, pada tahun ini ada 2 pengurus NU yang menjadi calon.

Bagaimana Peluang Calon Lainnya.?

Selain HBK dan HFS, kemungkinan pilkada Tanggamus juga diikuti oleh calon2 lainnya. Partai Golkar belum menentukan calonnya. Kemungkinan calonnya masih terbuka, meskipun yang sudah mensosialisasikan dengan jalur Golkar, H. Indra Ismail.

Ada juga yang mulai marak mensosialisasikan melalui Baliho, dan ini yang membedakan dengan calon lainnya, menggunakan balon udara, adalah H. Juantho Muhajirin. Kalau melihat latar belakangnya yang pernah menjadi Ketua Golkar Kabupaten Lampung Barat dan calon anggota DPR dari PBR, bisa jadi HJM akan mendaftar dan mencoba kedua Partai tersebut sebagai Partai pengusung. Kalaupun tidak, masih banyak Partai yang belum memutuskan calonnya.

Rizal Umar juga mendaftar di PAN sebagai calon Bupati juga menyampaikan Visi dan Misinya di PKS. Zubirmansyah menyampaikan Visi dan misinya di PKS. Tetapi karena PKS sudah memutuskan mengusung HBK, maka peluang keduanya sudah tertutup di PKS. Akuan Effendi mendaftar di PDIP, sehingga masih ada kemungkinan menjadi bakal calon yang akan diusung PDIP. H. Misri Jaya Latif  khabarnya juga akan diusung oleh PPP, tentunya setelah PPP berkoalisi dengan Partai lainnya untuk dapat mengusung calon.

Yang juga menarik diamati adalah pergerakan Partai2 non Parlemen. Menariknya adalah, karena mereka belum ada pergerakan untuk mengusung pasangan bakal Calon. Pada tahun 2007, partai2 non parlemen sempat berkoalisi dengan PKS dan akan mengusung H. Irfan Nuranda Ja’far yang berpasangan dengan Akhmadi Sumaryanto. Hanya saja gagal mengajukan calon. Pada tahun ini belum ada pergerakan dari Parpol Non Parlemen dan Parpol2 lain yang ada di DPRD Tanggamus, seperti Patriot (1 kursi), Gerindra (1 kursi), PBR (1 kursi) dan sebaginya. Demikian juga dengan PKPB ( 3 kursi) juga belum menampakkan geliatnya.

Lalu siapa yang akan mendaftar di KPU ketika sudah dibuka pendaftaran? Kita akan menyaksikan pertunjukan yang cukup menarik. Dapatkah HBK mempertahankan kedudukannya? Ataukah HFS yang akan mengembalikan kedudukannya di tahun 2003 – 2008. Atau ada “Satrio Piningit” yang menggantikan keduanya ditampuk pipinan Tanggamus 2013 – 2018?  Kalau “ Satrio piningit” yang menang dengan mengalahkan “Petahana” dan Petahana, maka akan menjadi kesimpulan yang menarik, artinya ada gerakan masyarakat untuk tidak mau dipimpin oleh petahana. Ini adalah Pilkada yang keempat bagi Tanggamus. Setelah yang pertama dimenangi H. Ahmad Syahputra (pada waktu itu masih dipilih oleh anggota DPRD), kedua HFS berpasangan HBK (yang kemudian menjadi kompetitornya di periode berikutnya), dan ketiga HBK ( salah satunya dengan mengalahkan HFS mantan pasangannya). Keempat yang akan dilangsungkan pada tanggal 27 September 2012.


Tulisan ini dimuat di Harian Radar Tanggamus
Selasa, 14 Feb 2012

MENEROPONG PILKADA TANGGAMUS, SEPTEMBER 2012

Oleh : Akhmadi Sumaryanto

Tahun ini (2012) Kabupaten Tanggamus bersama dengan 2 Kabupaten lain melaksanakan pemilu kepala daerah (Pilkada). Jadwal sebelumnya akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012, karena masa jabatan Bupati sekarang sampai Februari 2013, akan tetapi karena ada kebijakan untuk Pilkada serentak, maka Pilkada Tanggamus berssama 2 Kabupaten lain akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2012.  Masing2 Pilkada di 3 Kabupaten mempunyai karakteristik masing2 dan. Kalau Lampung Barat sepertinya Incumbent (petahana) Drs. H. Muhlis Basri seperti melenggang sendiri, Kabupaten Tulangbawang terjadi persaingan yang ketat antara representasi petahana, wabup yang sekarang menjabat, dan kekuatan yang dibackup pihak luar, maka Tanggamus terjadi persaingan menarik antara 2 bakal calon Bupati, meskipun nama yang beredar lebih dari sepuluh nama.

Sampai saat sekarang memang belum banyak bakal calon yang mengklaim dirinya sebagai calon bupati dan diusung oleh Partai tertentu atau melalui jalur independen. Banyak spanduk yang dipasang akan tetapi juga belum mencantumkan keinginan mereka untuk menjadi balon Bupati. Malah kalau wakil Bupati sudah ada nama yang mengklaim, meskipun anehnya wakil dari siapa dan partai apa tidak disebutkan.  Ini terlihat dari spanduk yang dipasang di banya tempat.

Dari beberapa nama yang beredar di masyarakat, memang yang paling santer disebut dan sudah terlihat kegiatan nyata bersosialisasi berpusar kepada dua nama : H. Fauzan Sya’ie dan H. Bambang Kurniawan. Kedua duanya pernah dan sedang menjabat Bupati Tanggamus. H. Fauzan Sya’ie Bupati periode 2003 – 2008, yang waktu itu wakil Bupatinya H. Bambang Kurniawan. Dan H. Bambang Kurniawan Bupati periode 2008 – 2013 yang sekarang sedang menjabat, dan wakilnya adalah H. Sujadi Sadad yang sekarang menjabat Bupati Pringsewu periode 2011 – 2016.

Dari dua nama itu kemungkinan besar H. Bambang Kurniawan akan diusung oleh PDIP dan mungkin beberapa Partai lainnya. Ini terlihat ketika PDIP Tanggamus mebuka pendaftaran untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati, ada dua pendaftar : H. Bambang Kurniawan dan H. Fauzan Sya’ie. H Bambang Kurniawan adalah Ketua Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten Tanggamus, sehingga punya kans lebih besar untuk dipilih mencadi Cabup dari PDIP dibandingkan H. Fauzan Sya’ie anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN.

Bagaimana dengan H. Fauzan Sya’ie? PAN dengan 6 kursi tentunya masih membutuhkan minimal 1 kursi lagi untuk bisa mengusung calon Bupati. Peluang untuk diusung PAN sangat tinggi, mengingat beliau adalah anggota FPAN di DPR RI.

Sebenarnya masih ada kekuatan poitik besar di Tanggamus, yaitu Partai Golkar yang memiliki 7 kursi di DPRD Tanggamus  dan berhak mengajukan calon Bupati anpa harus berkoalisi dengan Partai lain. Akan tetapi sapai tulisan ini dibuat, belum terlihat gerakan Partai Golkar, baik secara kepartaian maupun secara  kemasyarakatan. Ataukah ini sebuah strategi? Kalau ini strategi tentunya bisa jadi akan tertinggal startnya dengan calon lain. Ataukah karena masih ada tarik menarik di dalam tubuh internal Partai Golkar. Atau masih menyembunyikan calonnya dan akan disampaikan ke publik pada saat yang dianggap tepat, istilah mantan wanhat Golkar dulu, HM Soeharto, Satrio Piningit. Golkar sampai sekarang masih seperti kata Kho Phing Hoo, karimau yang menyembunyikan cakarnya.

Yang lebih menarik juga membicarakan siapakah yang akan digandeng mereka berdua  menjadi calon wakil Bupati. Karena dalam beberapa kesempatan selama ini, belum ada bakal calon Bupati yang secara terang2 an menyebut nama yang akan digandengan menjadi bakal calon wakil bupati. Secara perlahan memang sudah mulai terkuak siapakah yang akan digandengan mereka menjadi wakil Bupati.

Kamis Bersejarah.

Jawaban pertanyaan, siapakah yang akan digandeng oleh calon2 Bupati mulai terkuak pada hari Kamis 2 Feb 2012. Bisa dikatakan ini Kamis yang bersejarah bagi Kabupaten Tanggamus untuk lima tahun kedepan , karena pada Kamis Bersejarah ini ada peristiwa menarik dan hampir tidak terduga. Dimulai ketika H. Fauzan Sya’ie mendaftar ke panitia penjaringan PAN sebagai calon Bupati yang akan diusung Partai tersebut. Menariknya  pendaftaran ini berdua dengan H. Heri Iswahyudi yang nota bene ketua PC Nahdlatul Ulama Tanggamus. Sebuah kejutan karena ini menggabungkan dua kekautan. Kalau selama ini HFS direpresentasikan sebagai Muhammadiyah dapat menggandeng ketua PC NU Tanggamus sebagai bakal calon wakil Bupatinya. Pada hari yang sama pasangan ini HFS dan HIS juga mendaftar di Panitia Penjaringan PDIP Tanggamus.

Yang lebih menarik lagi, tidak lama setelah keduanya mendaftar, juga datang H. Syamsul Hadi Harun, Sekertaris PC NU Tanggamus kesekertarian penjaringan PDIP untuk mendaftar sebagai calon wakil Bupati yang akan diusung PDIP. Dengan demikian ada 5 orang pendaftar calon wakil bupati di PDIP untuk melengkapi 2 pendaftar Calon Bupati yang juga mendaftar di PDIP.

Siapa Calon Wakil Bupatinya?

Kalau melihat proses pendaftarannya, seperti HFS akan lebih memilih atau bahkan sudah memilih HIS sebagai bakal calon wakil Bupatinya. Bagaimana dengan HBK?

Dari 5 orang pendaftar wakil Bupati di PDIP, latar belakangnya ber beda2. Ada aktivis parpol : Khoirul Basri ketua PC Hanura Tanggamus, dan H, Mukhtar Ketua PC Kedaulatan Tanggamus. Ada juga Buyung Suhardi Kepala Pekon Belu Kec. Kota Agung Barat Tanggamus dan ketua APDESI Lampung, dan 2 orang tokoh NU Tanggamus : HIS Ketua PC NU Tanggamus dan H. Syamsul Hadi Harun Sekertaris PC NU Tanggamus.

Mari kita lihat peluang masing2. Khoirul Basri Ketua PC Hanura Tanggamus sampai sekarang belum mengembalikan formulir pendaftaran demikian juga Buyung Suhardi. H. Mukhtar menjadi calon wakil Bupati yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran. Akan tetapi dengan jumlah kursi yang hanya 1 di DPRD Tanggamus, sangat riskan bagi HBK atau HFS memilihnya. Tinggal ada dua tokoh NU, HIS dan HSH. HIS nampaknya akan dipilih oleh HFS menjadi calon wakil Bupatinya. Sehingga kemungkinan besar HBK akan memilih HSH sebagai calon wakil bupatinya.

Disinilah menariknya. Ada 2 tokoh NU yang akan bersaing dalam pilkada Tanggamus. Kalau pada tahun 2007, hanya ada satu calon yang berlatar belakang NU, KH Sujadi Sadad, yng mendampingi HBK, dan sekarang menjadi Bupati Pringsewu, maka tahun ini akan ada dua orang yang memperebutkan suara NU.

Bagaimana Peluang Kompetitor Lainnya

Ada beberapa nama yang sudah memunculkan niat untuk menjadi calon Bupati : seperti : Nuh Hamdi, Akuan Effendi, Zubirmansyah, Rizal Umar, Misri Jaya Latif, Indra Ismail, dan lainnya. Hanya memang ari calon2 tersebut masih belum ada gerakan yang masif seperti HBK dan HFS. Kekuatan kedua calon ini, karena keduanya incumbent adalah jaringan yang sudah mengakar apalagi keduanya juga dicalonkan Partai2 besar. Apalagi kalau keduanya memilih wakil bupati dari kalangan NU, maka jaringan yang sudah mengurat mengakar akan menjadi modal. Meski akan dipertanyakan kepada siapa suara warga  NU akan diberikan ketika Ketua dan Sekertarisnya berhadapan?

Ini sebenarnya bisa menjadi peluang bagi calon2 lainnya. Kalau isu perpecahan NU bisa dikemukakan, dan mampu menggalang suara mereka yang kecewa karena itu, dan suara2 lain yang tidak merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, maka calon diluar kedua calon ini (HBK dan HFS) dapat mendulang suara yang signifikan.

Lalu bagaimna endingnya? Masih panjang sepertinya episode Pilkada Tanggamus ini. Tahapan resmi dari KPU belum dimulai, tapi intronya bisa jadi sudah sangat menarik. Kita lihat saja bersama bagaimana permainan sebenarnya akan digelar.

Kamis, Februari 23, 2012

BBM Masih Jadi Persoalan PDF Print E-mail
User Rating: / 0
PoorBest 
Kamis, 23 February 2012 00:00
KOTAAGUNG (Lampost): Pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM), khususnya premium, di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hanya bisa dilakukan jika ada peraturan yang mengatur (perda).
----------------------
Kapolres Tanggamus AKBP Bayu Aji di ruang kerjanya, Rabu (22-2), mengatakan perda mengenai pembatasan pembelian premium di SPBU perlu dibuat guna menjerat konsumen yang mengunakan jeriken dan memodifikasi tangki kendaraannya sehingga menampung premium dalam jumlah besar.
Dengan perda, pihak SPBU tidak lagi leluasa dan lebih mementingkan melayani pembelian dengan jeriken dan kendaraan yang memodifikasi tangki kendaraan ketimbang kendaraan umum.
Bayu mengakui selama ini masih banyak warga yang mengadukan masalah BBM ke pihak polisi. Aparat tidak dapat mengambil tindakan karena dasar hukumnya tidak ada. "Untuk itu perlu dukungan perda," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Tanggamus Sunu Jatmiko mengatakan keberadaan para konsumen pada umumnya. "Dampak yang sangat dirasakan harga yang diberlakukan pengecer BBM relatif lebih tinggi, kualitas BBM yang dijual tidak sebagus BBM dengan pembelian di SPBU," katanya.
Menurut Sunu, pihak legislatif dan eksekutif telah mempunyai kesepakatan bersama terkait pembatasan pembelian BBM kepada pihak SPBU.
"Pemkab telah mengeluarkan surat edaran (SE) pembatasan pembelian BBM dengan menggunakan jeriken. Tapi bila memang fakta di lapangan dilanggar, ini perlu kembali dicermati agar tidak berkelanjutan," kata Sunu.
Sementara itu, Ketua Badan Legislasi DPRD Tanggamus Akhmadi Sumaryanto mengatakan untuk mengatasi masalah tersebut kepolisian harus lebih mengefektifkan nota kesepakatan awal.
Menyoal perlunya perda, Akhmadi mengatakan bila dinilai perlu agar Dewan akan membahasnya kembali. “Itu pun bila dinilai memang sangat mendesak."
Untuk mengantisipasi kelangkaan dan mempersempit ruang gerak spekulan BBM, hanya perlu kunci, yakni melakukan penambahan pasokan BBM di masing-masing SPBU, khusussnya jenis premium.
Akhmadi mengatakan permasalahan ini bisa diatasi asalkan pasokan premium di tiap SPBU ditambah. "Kami bisa buktikan, dengan penambahan pasokan, para spekulan BBM takkan sanggup untuk menimbun BBM lagi. Tentu dengan demikian semua bisa teratasi," ujar dia. (UTI/D-1)
Gisting, Wilayah Pengembangan Pendidikan PDF Print E-mail
Rabu, 22 February 2012 05:46
GISTING—Kecamatan Gisting ditetapkan sebagai wilayah pengembangan pendidikan.
Adanya rencana tersebut disambut positif masyarakat, khususnya para pengelola pendidikan di daerah setempat, seperti SD Muhammadiyah Gisting.
Baru-baru ini pengelola SD Muhammadiyah Gisting yang mengunjungi SD Muhammadiyah Kota Metro Pusat, Senin (20-2). Tujuan kunjungan dalam rangka belajar mengelola sekolah, pelaksanaan kurikulum, dan kegiatan penunjang lainnya.
Menurut M. Zaini F.I.S., pimpinan SD Muhammadiyah Gisting, kunjungan itu dilakukan dalam rangka memajukan pendidikan di Kabupaten Tanggamus. "Dan yang utama merebut kepercayaan masyarakat,” ujar Ketua Komite Sekolah Akhmadi Sumaryanto.
Ia juga menyampaikan agar mendapat penjelasan detail tentang pengelolaan SD Muhammadiyah Metro dan keunggulan lainnya yang dapat menjadi bahan perbandingan pengembangan SD Muhammadiyah Gisting. (*/D-1)

Selasa, Februari 21, 2012

Tanggamus-Negeri Kelantan Bahas Potensi Wisata

   
Senin, 20 Februari 2012
KOTAAGUNG - Menindaklanjuti pertemuan beberapa waktu yang lalu antara Pemerintah Kabupaten Tanggamus yang diwakili Sekretaris Kabupaten, Kadis Pariwisata dan Anggota Komisi D DPRD Tanggamus Ir. Akhmadi Sumaryanto dengan Timbalan Menteri Pelancongan Negeri Kelantan Malaysia Drs. Zainuddin Awang Hamad, Ir. Akhmadi Sumaryanto selaku anggota komisi D DPRD Tanggamus melakukan pertemuan kembali yang tujuan utama adalah saling tukar informasi tentang kemajuan pariwisata di masing-masing wilayah itu.
Pertemuan awal tersebut ditindaklanjuti dengan pertemuan kedua pada Sabtu (18/2) di Rumah Makan Kayu Wayhalim, Bandarlampung. Dari Negeri klantan Malaysia, dipimpin oleh Yang Dipertuan Undangan Negeri (Ketua DPRD) Negeri Klantan, Datuk Sri Nasruddin Timbalan (Wakil Mentri Pelancongan), Drs. Zainuddin AH beserta istri Miriam.
Dua orang Anggun (Dewan Undangan Negeri atau DPR Negara Bagian), dalam pertemuan kedua disepakati akan ada pertemuan di bulan April. Dengan rencana untuk melihat ke bebera
pa obyek wisata Tanggamus yang akan hadir Ir. Akhmadi Sumaryanto beserta istri Isriyani.
“Kami melakukan pertemuan ini untuk saling tukar informasi pandangan tentang obyek pariwisata khususnya untuk memajukan wisata di Kabupaten Tanggamus. Kami sangat senang dan menyambut dengan baik tentang rencana investasi di bidang pariwisata,” terang dia.
Menurut penuturan Akhmadi, Menteri Kelantan, Zainudin Awang, sangat tertarik dengan keindahan wisata yang dimiliki Tanggamus. Dimana menurutnya Kabupaten Tanggamus memiliki objek wisata yang sangat indah dan tidak kalah dengan negara-negara lain. (bet)

Selasa, Februari 14, 2012

POTENSI DAERAH : Tak Serius, Pariwisata Tanggamus Jalan di Tempat PDF Print E-mail
Minggu, 05 February 2012 22:34
KOTAAGUNG (Lampost): Potensi dan keindahan alam yang dimiliki Kabupaten Tanggamus tak kalah menarik dengan daerah lain di Provinsi Lampung. Sayangnya, Pemkab setempat tidak serius menggarap potensi yang ada sehingga pariwisata di daerah ini berjalan di tempat.
Hal itu dikatakan Akhmadi Sumaryanto, ketua Badan Legislasi DPRD Tanggamus, Jumat (3-2).
Dia melihat dengan keunggulan komparatif yang dimiliki Tanggamus, bidang pariwisata di Tanggamus bakal maju karena kelebihan yang disediakan alam dan tidak dimiliki daerah lain.
Kabupaten Tanggamus mempunyai banyak sekali daerah tujuan wisata yang sangat bagus. Ada satu hal yang perlu diperhatikan agar daerah wisata Tanggamus yang dapat maju, yakni terjaminnya keamanan.
Akhmadi mencontohkan di Pulau Bali, bila soal keamanan pengunjung wisata dan warga setempat mulai terusik, masyarakat berupaya semaksimal mungkin untuk mengembalikan keamanan di sektor wisata yang tidak aman tersebut.
Mengambil contoh di Bali, Pemkab Tanggamus dalam meningkatkan keamanan bisa penempatan tenaga Satpol PP dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Sedangkan mekanisme pengamanannya itu terserah aparat, apakah menempatkan aparat tersebut di pos jaga atau berpatroli di daerah objek-objek wisata.
Tak kalah penting menggugah kesadaran warga tentang manfaat yang akan diperoleh bila wisata di daerahnya bisa berkembang.
"Masyarakat harus diberikan pemahaman bahwa bila pariwisata di daerah tersebut maju dan berkembang, akan berimbas pada masyarakat setempat. Seperti mereka dapat menjual berbagai suvenir, kuliner, dan bidang usaha lainnya,” kata Akhmadi.
Dengan kata lain, Pemkab Tanggamus harus berbuat seoptimal mungkin dalam mengembangkan wisata di kabupaten Begawi Jejama tersebut.
"Pemkab Tanggamus sepertinya kurang serius dalam mengembangkan objek wisata yang ada. Padahal ini merupakan salah satu keunggulan yang kita miliki,” ujarnya.