Penjaringan Calon - Akhmadi: Ini 'Surprise' buat Saya
SKH Lampung Post, Senin 24 Maret 200.
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Akhmadi Sumaryanto (44) mengaku tidak menyangka namanya bakal muncul sebagai calon wakil gubernur (cawagub) mendampingi calon gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zulkifli Anwar.
"Ini surprise buat saya. Saya tahu ini setelah di-SMS pengurus DPW dan teman-teman banyak yang tahu setelah buka internet. Ternyata ada nama saya," kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD Tanggamus ini saat dihubungi tadi malam (23-3).
Sebelumnya, Akhmadi mengaku sudah tahu ia merupakan satu di antara lima bakal cawagub. "Setahu saya nama-nama itu juga diajukan kepada calon gubernur. Mungkin, Pak Zul memilih saya," kata ayah tujuh anak ini.
Ketika ditanya apa langkah selanjutnya, suami Ispriyani ini mengatakan akan meneruskan konsolidasi. "Sebelumnya kami melalui partai sudah membentuk tim dan sudah berjalan. Selanjutkan kami akan bentuk tim lagi dan melakukan konsolidasi. Ada tim-tim lain yang belum dikukuhkan. Selanjutnya, sosialisasi diri," kata Ketua Komisi Kebijakan Publik pada Majelis Pertimbangan Wilayah PKS Lampung ini.
Akhmadi menilai pilkada merupakan bagian proses demokrasi. Untuk itu dia berharap masyarakat Lampung tidak terpecah belah dalam proses pilkada ini. "Beda pilihan itu demokrasi, tapi jangan sampai terpecah belah. Kita ami pilkada damai. Siapa pun yang terpilih kita dukung nantinya," kata Akhmadi yang sekarang tinggal di Gisting, Tanggamus.
Akhmadi lahir di Gisting, 31 Maret 1964. Ia menamatkan SD dan SMP di Gisting, kemudian melanjutkan ke SMA Negeri 2 Tanjungkarang. Setelah itu kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Selain berkarier di bidang politik, Akhmadi sempat mengajar di SMA Muhammadiyah Gisting dan menjadi kepala sekolah sejak 1996 hingga 2002.
Ia menjadi ketua DPD Partai Keadilan (PK) Tanggamus 1998--2003. Setelah itu, pada 2003--2005, Akhmadi menjadi ketua DPD PKS Tanggamus. Kini, putra pasangan guru, H. Saelan (almarhum) dan Hj. Tasmini ini menjabat ketua Fraksi PKS di DPRD Tanggamus.
Kini, sehari-hari, Akhmadi giat memberi ceramah agama. Bahkan, pada bulan Maulid ini, jadwalnya makin padat. "Ini juga bisa saya jadikan momen untuk sosalisasi diri," ujarnya.
Akhmadi mengaku merasakan betul kesulitan hidup. Dia sering merasa gaji kedua orang tua tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup sebulan.
Untuk itu, orang tuanya acap harus bekerja serabutan untuk mencari tambahan penghasilan seperti dengan menjadi buruh pemetik kopi, cengkih, dan berdagang setiap hari pasaran.
Akhmadi hidup terpisah dengan orang tua sejak SMA karena indekos di Bandar Lampung. Untuk menekan biaya hidup, ia kerap membawa bahan mentah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dari Gisting. n JUN/ONO/R-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar