3 minggu ini hati saya kecantol di Mesir. Negeri yang belum pernah saya kunjungi. Negeri yang saya tahu dari Kitab suci dan berita lainyya. Tapi negeri yang serasa dekat sekali. Hati ikut harap2 cemas, ketika berjuta rakyat Mesir mencoba menjatuhkan Fir'aun yang menindas mereka.
Hati juga rasanya berbunga dan kaki berderap, ketika berjuta rakyat Mesir melangkahkan kaki ke Tahrir Square untuk mengusir presidennya dlam Jumat Irhal (Jumat pengusiran). Hati juga kecewa mendalam ketika Hosni menolak mundur.
Merasakan sakit ketika ribuan batu dan bom molotov menghujani para demontran, dan mereka berdarah bahkan tewas. detil2 berita menjadi kunyahan se hari2. Dan kecewa ini rupanya terus menggelayut,. Tapi tidak putus asa, karena Rakyat Mesir juga tidakiberputus asa.
Ternyata "wamakaru wama karollah, Innallaha Khoiru Makirin. " Allah cinta kepada rakyat Mesir. Tadi malam (atau hari Jumat waktu Mesir) Hosni Mubarak mundur. Rakyat Mesir bergembira, saya juga.
Tapi masih banyak kata menggantung. Akan kemana setelah ini, apakah keluar dari kandang harimau, masuk ke komunitas singa? atau justru lebih terjerumus kejurang tanpa dasar, karena militer yang terbiasa menyiksa para aktivis, sekarang yang memegang kekuasaan?
Tapi, biarlah waktu yang akan menuntaskan. Allah maha tahu yang terbaik.
Beruntunglah kita yang punya BJ Habibie. Pada saat reformasi beliau bisa mengantarkan tanpa merecoki. Terima kasih Pak Habibie!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar