Khutbah Pertama
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, 184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. 185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah... Pada kesempatan kali ini tidak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada jama’ah sholat jumat semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baiknya bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak. Sidang jamaah jumat yang dimuliakan Allah, saat ini kita berada di akhir bulan Rajab dan akan memasuki bulan Sya’ban. Satu bulan lagi kita akan bertemu dengan bulan Ramadhan Yang mulia . Bulan yang didalamnya diperintahkan berpuasa agar kita bertaqwa, bulan yang didalamnya diturunkan mukjijat agung : Al Qur’anul Kaarim. Ramadhan merupakan tamu agung yang senantiasa kita harapkan kedatangannya. Karena itu, tentu kita jauh-jauh hari harus mempersiapkan diri guna menyambutnya. Sudah kita ketahui bersama, bahwa manusia tidak akan melaksanakan sesuatu dengan baik kecuali jika ia mempersiapkan diri dengan baik pula. Begitupun agar kita mampu melaksanakan semua amalan di bulan Ramadhan; sangat penting kita mempersiapkan diri untuk itu. Keberhasilan kita pada bulan Ramadhan akan dipengaruhi sejauh mana kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Rasul saw. dan para Sahabat sangat bersemangat menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka sangat serius mempersiapkan diri agar bisa memasuki bulan Ramadhan dan melakukan segala amalan di dalamnya dengan penuh keimanan, keikhlasan, semangat, giat dan tidak merasakannya sebagai beban. Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut Ramadhan. Persiapan penting yang harus kita lakukan adalah persiapan mental dan spiritual. Mempersiapkan diri secara mental tidak lain adalah mempersiapkan ruhiah kita serta membangkitkan suasana keimanan dan memupuk spirit ketakwaan kita. Cara paling baik adalah dengan memperbanyak amal ibadah. Dalam hal ini, Rasulullah saw. telah memberikan contoh kepada kita semua. Nabi saw. memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Ummul Mukminin Aisyah ra. Aku tidak melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat Beliau lebih banyak berpuasa dibandingkan dengan pada bulan Sya’ban (HR al-Bukhari dan Muslim).
Hadis tadi menjelaskan bahwa Rasulullah saw. banyak berpuasa pada Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah… Apa hikmah dari puasa pada bulan Sya’ban? Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saw.: “Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa pada bulan Sya’ban.” Rasul menjawab, “Bulan itu (Sya’ban) adalah bulan yang dilupakan oleh manusia, yaitu bulan di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Tuhan semesta alam. Aku suka amal-amalku diangkat, sementara aku sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan an-Nasa’i; disahihkan oleh Ibn Khuzaimah). Rasul saw. juga memposisikan puasa pada bulan Sya’ban itu sebagai persiapan untuk menjalani Ramadhan. Anas ra. menuturkan bahwa Nabi saw. Pernah ditanya: “Puasa manakah yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan?” Rasul menjawab, “Puasa Sya’ban untuk mengagungkan Ramadhan.” (HR at- Tirmidzi). Kesimpulannya, bahwa puasa Sya’ban di samping akan mendapatkan pahala yang besar dan keutamaan di sisi Allah, juga merupakan sarana latihan guna menyongsong datangnya Ramadhan. Untuk itu, demi menyongsong datangnya bulan Ramadhan, marilah kita Saatnyalah kita segera mempersiapkan diri sendiri, keluarga dan orang-orang Lebih dari itu, bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan; di dalamnya setiap Khutbah Kedua ِتاَئّ يَ سْ نِمَ و اَُِ فَْ أ ِرْ وُُ شْ نِم ِ لاِب ُ ذُْ عََ وُ هُِ فْغََْ َ و ُُ ْيِ عَْ َ َو ُ هُدَْ حَ ِ ل َدَْ حْ ِإ َ ُهَدْ َو ُ ل ِ إََ ِإ َ َْأ ُدَْ شَ أ َو ُ َ َِ اَ ََ ِْ ْض ْ نَمَ و َُ ِ ضُ مَ َ ُل ِدَْ ْ نَم ،اَِ اَْ َأ .اًِ َْ َ َسَ وِ ْ يَ َ ُل َص ُُ ُْ سَ رَ وُ هُدَْ ًدَ ح ُم َ أ ُدَْ شَ أَو ،َُ ََِْ ش َُْ َْ عَ اَِ بٌْ يِ َ خ َل ِإ َل ُقَو ٍ دَ غِ َْم دَ اَ م ٌْفَ ْ ُ ظَْْ َ وَ ل ُقَ َُ مآ َ نِْ اَ َ أ اَ . Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah... Terakhir, guna menambah kerinduan dan semangat kita mempersiapkan diri Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan ALLAH dengan Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan ALLAH di bulan yang agung ini. Wahai manusia! Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, ALLAH akan Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmah, pertengahannya adalah .اًْ يِ َْ ُْ ّ َسَ وِْ يَ َ ْ َص ُْ َمَ ء َن ِْ َاَ أاَ ،ِّ ََ َْ َُ َُ َ َِ َمَ وَ ل ِإ .َنْيِ عَْ جَ أ ِل ِْ ُ سَ رِةَ باَحَص ّ ُ ْنَ َ اَعَ ُ ل َِ َرَ وٍ دَ حُم ِآ َ ََ و ٍدَ حُم َ َ َّ ص ُ َ .ُاَْ ََ أ َِ إًةَ ْ َر َ ُْ د نِم اََ ََْو ا ََْ َ دَ ْذِإ َدْعَب ا ََبْ ُ ُ ُِْ َ اَبَ ر .َنِْ ِ اَ ْ َِْ قْ ََ اَْ ُ َْو اََ مَدْ َأ ََّْ و ًْ َ ص اَْيَ َ ِْْ َ أ اَبَ ر َت َذ ِْ ْصَ أ َو ْ ِِ بُْ ُ َن ْيَ بْ ّ َأَو ،َ نْيِ ِ ُْ ْ ََ ُو ِْ ْصَ أَو ،َ نْيِ ِ ُْ ْ َو َ َ ْسِ ْ ِ َأ َُ َ .َنْيِِ ُْ ْ َو ِ َْسِ ْ َُ َص ِ ْيِ اَِب ِ َ َ عِْ ُْْ قَّوَ وْ ِّوُ دَ َو َ كّوُ دَ ََ ْ ُُْ َْو ْ ِِ ْ يَب .اََُ َْ َ َو اَْ يِ َُاََ َ ْنَم اَِ بُْ ُ ِب اَْ يَ َ َُّْ َ َُ َ .ِرا َََ اَِ َو ًةَ َ َ َِِ خ ِ َو ًةَ َ َ اَيْ د ِ اَِ آ اَبَ ر َنْيَِ اَعْ َّر ِ ِل ُدَْ حْ َو َ نْيِ َسْ ُ ْ ََ ٌََسَ و ،َ ُْ فَِ اَ ِِ عْ َّر َ ّبَ رَ اَ حُْس |
Khutbah Kedua
.
Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah...
Terakhir, guna menambah kerinduan dan semangat kita mempersiapkan diri
menyongsong Ramadhan, hendaklah kita mengingat dan merenungkan kembali
pesan-pesan Rasul saw. yang pernah Beliau sampaikan pada akhir bulan
Sya’ban. Salman al-Farisi menuturkan, bahwa Rasulullah saw. pernah
berkhutbah pada akhir bulan Syaban demikian:
Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan ALLAH dengan
membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi ALLAH.
Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah
malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang
paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu ALLAH dan
dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu
ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada
ALLAH Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar ALLAH
membimbingmu untuk melakukan puasa dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan ALLAH di bulan yang agung ini.
Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu kelaparan dan kehausan di hari
kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang
tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga
lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya
dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah
anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah
kepada ALLAH dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa
pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika ALLAH
Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia
menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika
mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa
kepada-Nya.
Wahai manusia! Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, ALLAH akan
menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat
fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.
Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, ALLAH akan
memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa
di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti
mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka
mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-
pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah
dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi
pernah menguasaimu. Wahai manusia, kalian telah dinaungi bulan yang agung,
bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih
baik daripada seribu bulan.
Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmah, pertengahannya adalah
maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Siapa saja yang
meringankan hamba sahayanya, Allah akan mengampuninya dan
membebaskannya dari api neraka.