Tulisan ini dimuat di Harian Radar Tanggamus
Selasa, 14 Feb 2012
MENEROPONG PILKADA TANGGAMUS, SEPTEMBER 2012
Oleh : Akhmadi Sumaryanto
Tahun ini (2012) Kabupaten
Tanggamus bersama dengan 2 Kabupaten lain melaksanakan pemilu kepala daerah
(Pilkada). Jadwal sebelumnya akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012, karena
masa jabatan Bupati sekarang sampai Februari 2013, akan tetapi karena ada
kebijakan untuk Pilkada serentak, maka Pilkada Tanggamus berssama 2 Kabupaten
lain akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2012. Masing2 Pilkada di 3 Kabupaten mempunyai
karakteristik masing2 dan. Kalau Lampung Barat sepertinya Incumbent (petahana)
Drs. H. Muhlis Basri seperti melenggang sendiri, Kabupaten Tulangbawang terjadi
persaingan yang ketat antara representasi petahana, wabup yang sekarang
menjabat, dan kekuatan yang dibackup pihak luar, maka Tanggamus terjadi
persaingan menarik antara 2 bakal calon Bupati, meskipun nama yang beredar
lebih dari sepuluh nama.
Sampai saat sekarang memang belum
banyak bakal calon yang mengklaim dirinya sebagai calon bupati dan diusung oleh
Partai tertentu atau melalui jalur independen. Banyak spanduk yang dipasang
akan tetapi juga belum mencantumkan keinginan mereka untuk menjadi balon
Bupati. Malah kalau wakil Bupati sudah ada nama yang mengklaim, meskipun
anehnya wakil dari siapa dan partai apa tidak disebutkan. Ini terlihat dari spanduk yang dipasang di
banya tempat.
Dari beberapa nama yang beredar di
masyarakat, memang yang paling santer disebut dan sudah terlihat kegiatan nyata
bersosialisasi berpusar kepada dua nama : H. Fauzan Sya’ie dan H. Bambang
Kurniawan. Kedua duanya pernah dan sedang menjabat Bupati Tanggamus. H. Fauzan
Sya’ie Bupati periode 2003 – 2008, yang waktu itu wakil Bupatinya H. Bambang
Kurniawan. Dan H. Bambang Kurniawan Bupati periode 2008 – 2013 yang sekarang
sedang menjabat, dan wakilnya adalah H. Sujadi Sadad yang sekarang menjabat
Bupati Pringsewu periode 2011 – 2016.
Dari dua nama itu kemungkinan besar
H. Bambang Kurniawan akan diusung oleh PDIP dan mungkin beberapa Partai
lainnya. Ini terlihat ketika PDIP Tanggamus mebuka pendaftaran untuk Calon
Bupati dan Wakil Bupati, ada dua pendaftar : H. Bambang Kurniawan dan H. Fauzan
Sya’ie. H Bambang Kurniawan adalah Ketua Pimpinan Cabang PDIP Kabupaten
Tanggamus, sehingga punya kans lebih besar untuk dipilih mencadi Cabup dari
PDIP dibandingkan H. Fauzan Sya’ie anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN.
Bagaimana dengan H. Fauzan Sya’ie?
PAN dengan 6 kursi tentunya masih membutuhkan minimal 1 kursi lagi untuk bisa
mengusung calon Bupati. Peluang untuk diusung PAN sangat tinggi, mengingat
beliau adalah anggota FPAN di DPR RI.
Sebenarnya masih ada kekuatan
poitik besar di Tanggamus, yaitu Partai Golkar yang memiliki 7 kursi di DPRD
Tanggamus dan berhak mengajukan calon
Bupati anpa harus berkoalisi dengan Partai lain. Akan tetapi sapai tulisan ini
dibuat, belum terlihat gerakan Partai Golkar, baik secara kepartaian maupun
secara kemasyarakatan. Ataukah ini
sebuah strategi? Kalau ini strategi tentunya bisa jadi akan tertinggal startnya
dengan calon lain. Ataukah karena masih ada tarik menarik di dalam tubuh
internal Partai Golkar. Atau masih menyembunyikan calonnya dan akan disampaikan
ke publik pada saat yang dianggap tepat, istilah mantan wanhat Golkar dulu, HM
Soeharto, Satrio Piningit. Golkar sampai sekarang masih seperti kata Kho Phing
Hoo, karimau yang menyembunyikan cakarnya.
Yang lebih menarik juga
membicarakan siapakah yang akan digandeng mereka berdua menjadi calon wakil Bupati. Karena dalam
beberapa kesempatan selama ini, belum ada bakal calon Bupati yang secara terang2
an menyebut nama yang akan digandengan menjadi bakal calon wakil bupati. Secara
perlahan memang sudah mulai terkuak siapakah yang akan digandengan mereka
menjadi wakil Bupati.
Kamis Bersejarah.
Jawaban pertanyaan, siapakah yang
akan digandeng oleh calon2 Bupati mulai terkuak pada hari Kamis 2 Feb 2012.
Bisa dikatakan ini Kamis yang bersejarah bagi Kabupaten Tanggamus untuk lima
tahun kedepan , karena pada Kamis Bersejarah ini ada peristiwa menarik dan
hampir tidak terduga. Dimulai ketika H. Fauzan Sya’ie mendaftar ke panitia
penjaringan PAN sebagai calon Bupati yang akan diusung Partai tersebut.
Menariknya pendaftaran ini berdua dengan
H. Heri Iswahyudi yang nota bene ketua PC Nahdlatul Ulama Tanggamus. Sebuah
kejutan karena ini menggabungkan dua kekautan. Kalau selama ini HFS
direpresentasikan sebagai Muhammadiyah dapat menggandeng ketua PC NU Tanggamus
sebagai bakal calon wakil Bupatinya. Pada hari yang sama pasangan ini HFS dan
HIS juga mendaftar di Panitia Penjaringan PDIP Tanggamus.
Yang lebih menarik lagi, tidak lama
setelah keduanya mendaftar, juga datang H. Syamsul Hadi Harun, Sekertaris PC NU
Tanggamus kesekertarian penjaringan PDIP untuk mendaftar sebagai calon wakil
Bupati yang akan diusung PDIP. Dengan demikian ada 5 orang pendaftar calon
wakil bupati di PDIP untuk melengkapi 2 pendaftar Calon Bupati yang juga
mendaftar di PDIP.
Siapa Calon Wakil Bupatinya?
Kalau melihat proses
pendaftarannya, seperti HFS akan lebih memilih atau bahkan sudah memilih HIS
sebagai bakal calon wakil Bupatinya. Bagaimana dengan HBK?
Dari 5 orang pendaftar wakil Bupati
di PDIP, latar belakangnya ber beda2. Ada aktivis parpol : Khoirul Basri ketua
PC Hanura Tanggamus, dan H, Mukhtar Ketua PC Kedaulatan Tanggamus. Ada juga
Buyung Suhardi Kepala Pekon Belu Kec. Kota Agung Barat Tanggamus dan ketua
APDESI Lampung, dan 2 orang tokoh NU Tanggamus : HIS Ketua PC NU Tanggamus dan
H. Syamsul Hadi Harun Sekertaris PC NU Tanggamus.
Mari kita lihat peluang masing2.
Khoirul Basri Ketua PC Hanura Tanggamus sampai sekarang belum mengembalikan
formulir pendaftaran demikian juga Buyung Suhardi. H. Mukhtar menjadi calon
wakil Bupati yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran. Akan tetapi dengan
jumlah kursi yang hanya 1 di DPRD Tanggamus, sangat riskan bagi HBK atau HFS
memilihnya. Tinggal ada dua tokoh NU, HIS dan HSH. HIS nampaknya akan dipilih
oleh HFS menjadi calon wakil Bupatinya. Sehingga kemungkinan besar HBK akan
memilih HSH sebagai calon wakil bupatinya.
Disinilah menariknya. Ada 2 tokoh
NU yang akan bersaing dalam pilkada Tanggamus. Kalau pada tahun 2007, hanya ada
satu calon yang berlatar belakang NU, KH Sujadi Sadad, yng mendampingi HBK, dan
sekarang menjadi Bupati Pringsewu, maka tahun ini akan ada dua orang yang
memperebutkan suara NU.
Bagaimana Peluang Kompetitor
Lainnya
Ada beberapa nama yang sudah
memunculkan niat untuk menjadi calon Bupati : seperti : Nuh Hamdi, Akuan
Effendi, Zubirmansyah, Rizal Umar, Misri Jaya Latif, Indra Ismail, dan lainnya.
Hanya memang ari calon2 tersebut masih belum ada gerakan yang masif seperti HBK
dan HFS. Kekuatan kedua calon ini, karena keduanya incumbent adalah jaringan
yang sudah mengakar apalagi keduanya juga dicalonkan Partai2 besar. Apalagi
kalau keduanya memilih wakil bupati dari kalangan NU, maka jaringan yang sudah
mengurat mengakar akan menjadi modal. Meski akan dipertanyakan kepada siapa
suara warga NU akan diberikan ketika
Ketua dan Sekertarisnya berhadapan?
Ini sebenarnya bisa menjadi peluang
bagi calon2 lainnya. Kalau isu perpecahan NU bisa dikemukakan, dan mampu
menggalang suara mereka yang kecewa karena itu, dan suara2 lain yang tidak
merepresentasikan NU dan Muhammadiyah, maka calon diluar kedua calon ini (HBK
dan HFS) dapat mendulang suara yang signifikan.
Lalu bagaimna endingnya? Masih
panjang sepertinya episode Pilkada Tanggamus ini. Tahapan resmi dari KPU belum
dimulai, tapi intronya bisa jadi sudah sangat menarik. Kita lihat saja bersama
bagaimana permainan sebenarnya akan digelar.