Senin, Februari 27, 2012

Tulisan berikut dimuat di Harian Radar Tanggamus
Senin, 27 Februari 2012

“Petahana” vs Petahana
Ditulis Oleh : Akhmadi Sumaryanto

Secara resmi Pemilu Kepala Daerah Kabupaten Tanggamus belum dimulai, akan tetapi proses diluar “gelanggang” sudah dimulai. Pada tanggal 11 Februari 2012 secara resmi Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Tanggamus mendeklarasikan dukungannya kepada H. Bambang Kurniawan (HBK). Inilah Partai pertama yang secara formal sudah menyatakan dukungannya. Dan sebaliknya tentunya, HBK juga menjadi bakal calon Bupati yang mendapatkan dukungan secara resmi dari salah satu Parpol yang ada di DPRD Tanggamus dengan 3 kursi. Meskipun dukungan ini belum cukup untuk mengusung HBK menjadi calon bupati Tanggamus di Pemilukada 2012, tenunya ini sudah merupakan langkah besar di awal upayanya merebut kembali kursi Bupati di Tanggamus. Sementara calon2 lain masih berkutat untuk mencari dukungan parpol atau sedang mempersiapkan dukungan dari rakyat Tanggamus bagi yang ingin menggunakan jalur independen. Yang menjadi pertanyaan, mengapa Parpol lain belum memutuskan dukungannya? Terutama Partai yang dapat mengusung calon sendiri yakni PDIP dan Golkar. Dukungan PKS kepada HBK merupakan kelanjutan dukungan sejak 2 periode sebelumnya, karena pada Pemilu kada 2003 (pada waktu itu Partai Keadilan )mendukung H. Fauzan Sya’ie dan H. Bambang Kurniawan sebagai Bupati 2003 – 2008 melalui pemilihan di DPRD yang sempat kisruh dan ber larut2. Dan pada tahun 2007 mendukung pasangan H.Bambang Kurniawan dan Sujadi Sadad sebagai Bupati dan Wakil Bupati.

Kedua Partai papan atas PDIP dan Golkar sedang dalam proses merekrut bakal calon. PDIP sudah membuka pendaftaran dan sudah menutupnya, dan sekarang sedang memverifikasi calon2 yang medaftar. Golkar baru akan membuka pendaftaran. Demikian pula PAN sudah menutup dan sedang memverifikasi bakal calon, sedang Partai Demokrat membuka pendaftaran mulai 22 Februari 2012 (seperti yang terlihat di spanduk2 undangan).

Ramainya bakal calon Bupati ini juga diikuti oleh bakal vcalon wakil Bupati. Ini terlihat dari banyaknya pendaftar di PKS, PDIP, dan PAN yang sudah menyelesaikan proses pedaftarannya. Sehingga pembicaraan masyarakat Tanggamus bukan saja tertuju kepada bakal calon Bupati tapi juga bakal calon wakil bupati. Apalagi dengan kenyataan ada 2 pengurus teras Nahdhlatul Ulama yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati di PAN dan PDIP, yakni H. Heri Iswahyudi (HHI) Ketua PC NU Tanggamus dan H. Syamsul Hadi (HSH) Sekertaris PC NU Tanggamus.

Salah satu topik utama pembicaraan masyarakat, siapakah yang akan menggandeng mereka? H. Fauzan Syaie (HFS) kah atau HBK? Keduanya adalah sosok yang pernah memimpin Kabupaten Tanggamus. HFS adalah Bupati Tanggamus periode 2003 – 2008 (pada waktu itu HBK menjadi wakil bupatinya) dan HBK adalah Bupati Tanggamus periode 2008 – 2013 yang sekarang sedang menjabat. Keduanya sosok yang sudah sangat dikenal masyarakat, dan figur yang mendapat dukungan paling banyak di masyarakat. Keduanya juga berpengalaman memimpin Tanggamus dengan segala pernak perniknya.

Peluang HFS?

Mari kita mencoba untuk membaca peluang HFS. HFS sudah mendaftar di PDIP dan PAN, serta  menyampaikan visi dan misinya di hadapan pengurus DPD PKS Tanggamus. Untuk diusung PKS sudah tertutup kemungkinannya karena sudah diputuskan mendukung HBK. PAN sendiri sebagai Partai pengusung HFS pada pemilu 2007 belum bisa mandiri mengusung dan harus berkoalisi. Kemungkinan koalisinya masih terbuka dengan PBR (sebagai Partai yang sudah menyatakan akan bergabung dengan PAN menghadapi Pemilu Legislatif 2014 dan pada Pemilu Kada 2007 juga ber sama2 mengusung HFS), Demokrat (Partai yang pada Pemilu kada 2007 juga mengusung HFS). Atau dengan Hanura yang memiliki 3 kursi di DPRD Tanggamus, meskipun Ketua DPC Demokrat, Khoirul Basri, SE, sudah mendaftar di PDIP. Bisa juga dengan Gerindra, atau Partai Kedaulatan (Ketua PC Kedaulatan, H. Muhtar pernah diisukan dekat dengan HFS dan akan menjadi bakal calon Wakil Bupatinya), meskipun Hi. Muhtar juga mendaftar sebagai bakal calon Wakil Bupati di PDIP dan menyampaikan visi dan misinya di PKS. Atau juga dapat dengan PKNU, yang mantan Ketua DPW nya, H. Fauzan Hasan mengantarkan HFS dan HHI mendaftar ke PAN dan PDIP

Bagaimana dengan Bakal Calon Wakil Bupati HFS? Pada saat mendaftar di PAN dan PDIP, HFS bersamaan dengan H. Heri Iswahyudi Ketua PC NU Tanggamus. Kebersamaan ini diartikan masyarakat sebagai isyarat bakal calon wakil Bupatinya ada HHI. Apalagi kalau dilihat latar belakang kedua calon yang berbeda. HFS dipersonifikasikan sebagai warga Muhammadiyah, dan HHI jelas karena sebagai Ketua PC NU, adalah nahdliyin. Sebuah paduan yang cukup menjanjikan dari segi latar belakang Ormas Keagamaan. Tapi apakah masyarakat Tanggamus terkotak dalam pilihan Bupati dengan sekat Ormas? Nampaknya kalau  berkaca dari tren nasional, jawabnya tidak. Pada pemilu Presiden 2009 yang lalu, Jusuf Kalla didukung 2 ormas terbesar di Indonesia (meskipun dukungannya malu2, karena tidak dinyatakan formal) akan tetapi kalah dari SBY cukup telak. Artinya pasangan HFS dan HHI belum dapat menjadikan dukungan 2 ormas itu sebagai modal kemenangan. Apalagi memang secara formal kedua ormas tersebut tidak berafiliasi dengan salah satu Parpol, artinya bahwa anggota kedua ormas tersebut menyebar di seluruh Parpol yang ada.

Dengan demikian masih terbuka kemungkinan Bakal Calon Wakil Bupati selain HHI. Mengingat juga Partai Golkar sebagai Partai yang dapat mengusulkan Bakal pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati sampai sekarang belum memunculkan secara resmi calonnya. Meskipun sudah ada calon yang bersosialisasi dengan menggunakan jaringan Partai Golkar, H. Indra Ismail.

Bagaimana Peluang HBK?

HBK sudang pasti diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera untuk menjadi Calon Bupati Tanggamus 2013 – 2018. Inilah Partai yang pertama kali memutuskan untuk mengusung Calon Bupati mendahului partai2 lainnya. Hanya saja PKS belum dapat secara mandiri mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati. Lalu dengan Partai apa PKS akan berkoalisi untuk mengusung pasangan calon? Kemungkinan terbesar adalah PDIP, partai pengusung pasangan HBK dan Sujadi pada pemilukada 2007 yang kemudian menjadi Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus periode 2008 – 2013. Akan tetapi kemungkinan lainnya masih terbuka, karena PDIP belum memutuskan dan menunggu rekomendasi DPP yang sedang mengadakan survey. Jadi HBK juga belum pasti diusung PDIP. Melihat pengalaman di Kabupaten Tulang Bawang Barat, calon yang direkomendasi DPC, DPD, dan DPP berbeda dan sampai sekarang Bupati terpilih belum dilantik salah satu faktor penyebabnya adalah adanya perbedaan rekomendasi tersebut.

Kemungkinan lain adalah Partai Kedaulatan, mengingat Ketua DPC nya H. Muhtar juga menyampaikan Visi dan Misi di PKS. Begitu juga Demokrat, karena pada saat PKS memberi kesempatan bakal calon menyampaikan visi dan misinya, H. Hajin M Umar, mantan Ketua Partai Demokrat dan Wakil Ketua DPRD dari PD juga mendaftar  di PKS. Dan kalau ketiga Partai berkoalisi sudah bisa menjadi Partai pengusung, dengan rincian PKS 3 kursi, Demokrat 5 kursi dan Kedaulatan 1 kursi.

Selain itu PDIP juga dapat berkoalisi dengan Hanura, karena Ketua DPC nya Khoirul Basri, SE juga mendaftar di PDIP sebagai bakal calon wakil Bupati, atau Kedaulatan yang Ketuanya juga mendaftar di PDIP, atau mungkin juga PKNU, yang pada saat HFS dan HHI mendaftar di PDIP mantan Ketua wilayahnya ikut mengantarkan.

Lalu siapakah kemungkinan wakil bupati yang akan digandengan HBK? HBK hanya mendaftar di PDIP dan menyampaikan Visi dan Misinya di PKS. PKS sudah memutuskan dan menunggu PDIP untuk memutuskan. Pendaftar di PDIP cukup banyak dengan berbagai latar belakang. Ada HHI dan HSH yang berasal dari Birokrat dan pengurus PC NU Tanggamus, ada Khoirul Basri dan H. Muhtar yang politisi, juga ada Akuan Effendi yang birokrat. Dengan demikian HBK punya lebih banyak pilihan untuk wakilnya. Kalau menginginkan yang berlatar belakang NU ada HHI dan HSH, apalagi keduanya juga birokrat. Kalau berlatar belakang Parpol untuk memperkuat posisinya di parlemen ada KB dan HM. Belum lagi kalau menginginkan diluar yang sudah mendaftar. Bagaimana dengan kader PKS? Sepertinya kemungkinannya kecil, mengingat tidak ada satupun kader PKS yang mendaftar menjadi calon Wakil Bupati di PDIP ataupun di PAN. Meskipun tentunya tidak menutup  kemungkinan adanya kader PKS yang kemudian menjadi Bakal Calon Wakil Bupati, karena secara formal proses Pemilu kada belum dimulai.
Siapa yang akan dipilih? Tentunya tergantung strategi yang akan dimainkan oleh Tim HBK untuk memenangkan kompetisi ditahun 2012.

Konstelasinya memang sudah agak berubah dibandingkan tahun 2007. Kalau pada tahun 2007 H. Sujadi (sebagai Ketua PC NU) didukung penuh oleh NU, pada tahun ini ada 2 pengurus NU yang menjadi calon.

Bagaimana Peluang Calon Lainnya.?

Selain HBK dan HFS, kemungkinan pilkada Tanggamus juga diikuti oleh calon2 lainnya. Partai Golkar belum menentukan calonnya. Kemungkinan calonnya masih terbuka, meskipun yang sudah mensosialisasikan dengan jalur Golkar, H. Indra Ismail.

Ada juga yang mulai marak mensosialisasikan melalui Baliho, dan ini yang membedakan dengan calon lainnya, menggunakan balon udara, adalah H. Juantho Muhajirin. Kalau melihat latar belakangnya yang pernah menjadi Ketua Golkar Kabupaten Lampung Barat dan calon anggota DPR dari PBR, bisa jadi HJM akan mendaftar dan mencoba kedua Partai tersebut sebagai Partai pengusung. Kalaupun tidak, masih banyak Partai yang belum memutuskan calonnya.

Rizal Umar juga mendaftar di PAN sebagai calon Bupati juga menyampaikan Visi dan Misinya di PKS. Zubirmansyah menyampaikan Visi dan misinya di PKS. Tetapi karena PKS sudah memutuskan mengusung HBK, maka peluang keduanya sudah tertutup di PKS. Akuan Effendi mendaftar di PDIP, sehingga masih ada kemungkinan menjadi bakal calon yang akan diusung PDIP. H. Misri Jaya Latif  khabarnya juga akan diusung oleh PPP, tentunya setelah PPP berkoalisi dengan Partai lainnya untuk dapat mengusung calon.

Yang juga menarik diamati adalah pergerakan Partai2 non Parlemen. Menariknya adalah, karena mereka belum ada pergerakan untuk mengusung pasangan bakal Calon. Pada tahun 2007, partai2 non parlemen sempat berkoalisi dengan PKS dan akan mengusung H. Irfan Nuranda Ja’far yang berpasangan dengan Akhmadi Sumaryanto. Hanya saja gagal mengajukan calon. Pada tahun ini belum ada pergerakan dari Parpol Non Parlemen dan Parpol2 lain yang ada di DPRD Tanggamus, seperti Patriot (1 kursi), Gerindra (1 kursi), PBR (1 kursi) dan sebaginya. Demikian juga dengan PKPB ( 3 kursi) juga belum menampakkan geliatnya.

Lalu siapa yang akan mendaftar di KPU ketika sudah dibuka pendaftaran? Kita akan menyaksikan pertunjukan yang cukup menarik. Dapatkah HBK mempertahankan kedudukannya? Ataukah HFS yang akan mengembalikan kedudukannya di tahun 2003 – 2008. Atau ada “Satrio Piningit” yang menggantikan keduanya ditampuk pipinan Tanggamus 2013 – 2018?  Kalau “ Satrio piningit” yang menang dengan mengalahkan “Petahana” dan Petahana, maka akan menjadi kesimpulan yang menarik, artinya ada gerakan masyarakat untuk tidak mau dipimpin oleh petahana. Ini adalah Pilkada yang keempat bagi Tanggamus. Setelah yang pertama dimenangi H. Ahmad Syahputra (pada waktu itu masih dipilih oleh anggota DPRD), kedua HFS berpasangan HBK (yang kemudian menjadi kompetitornya di periode berikutnya), dan ketiga HBK ( salah satunya dengan mengalahkan HFS mantan pasangannya). Keempat yang akan dilangsungkan pada tanggal 27 September 2012.


Tidak ada komentar: